Putus

447 30 0
                                    


Aku tadinya mau pulang, nebeng sama Reno. Tapi nggak enak sama Nathan.

Akhirnya aku ke ruang Band dan ternyata Nathan sudah duduk didepan ruang band sambil memetik gitar. Kenapa nggak memetik hati ini? 😂

Inget Izma!*kunyukthor

"Hey" ucapku menyapa lalu duduk disampingnya. Dia menatap ke arahku.

"Oh, hey" balasnya. Sambil memainkan sebuah lagu dengan gitar. Lagu Raisa- Usai disini.

Mulai dari awal. Dia bersenandung kecil, entah mengapa aku mulai ikut bernyanyi. Sudah seperti duet saja, kami bernyanyi bersama.

Beberapa murid se eskul melihat ke arah kami, tapi aku nggak ngeh.

Kok jadi serasa duet di bawah naungan pohon dengan deru air

Lagu berakhir, mereka bertepuk tangan.

"Caelah Tan. Udah dapet lo?" ucap satu temannya yang berambut cukup panjang bagi cowok. Camkan, COWOK ya.

"Nanti lo se tim sama dia, dia, dia, sama dia." ucap Nathan menunjuk orang yang nyeletuk tadi, si kakak yang ikut eskul dance, satu yang cool, dan yang lagi nyetel gitar pake aplikasi.

Walau dari awal dia muter muter yang D3 terus. Bisa nggak sih tuh orang?

"Senior semua?" tanyaku

"Yang lagi nyetel kelas X. " ucap Reno yang dibalas anggukan.

"Nyetel? Nyetel tv?" kunyukthor berdemo kembali berjarap dilempari pisang freean.
"Nyetelin pala lu" oke, Next....

Nathan berdiri dan menyimpan gitar di pojokan. Lalu membuka pintu dan menyuruh semua masuk untuk mengdiskusikan mengenai lomba band nanti.

"Kita diskusiin tentang lomba itu. Kelompok mana yang bakal dijadiin perwakilan?" ucap Nathan dengan muka serius.

Duarius juga boleh.

"Kak, mending yang membernya kelas XI atau XII aja" ucap seorang yang jabrik.

"Mending di campur aja" ucap yang ikut dance tadi.

"Nathan sama Nathania aja" ucap yang dipojokan, semua mengangguk.

"Aku males ikutan lomba!!!!!!" batinku.

"Iya tuh" ucap beberapa orang

"Voting aja. Yang mau jadi vokalis didepan, yang bass, keyboard, sama dram." ucap Nathan menengah.

"Vokalis dulu, yang pertama gue, yang satu lagi dipilih" ucap Nathan.

"Ke depan" ucapnya

Lisa dengan beraninya ke depan. Sedangkan aku dipaksa si jabrik ke depan. Dengan cara mengancam Nathan diambil Lisa, biarin. Toh aku punya Izma.

"Cuma dua?" tanya Nathan.

"Gue satu lagi" ucap si jabrik yang dijawab jitakan teman sebelahnya.

"Anak yang waktu itu" batin Nathan.

"Oke. Kita coba aja satu satu. Lisa duluan" ucap Nathan menarik aku agar menjauh dari Lisa.

"Sekelas?" tanya Nathan berbisik. Aku mengangguk.

Lisa menyanyikan lagu untuk apa dari maudi ayunda. Aku berfikir akan membawakan lagu apa dan akhirnya jatuh pada akad-payung teduh. Dan sebagaimana Lisa, aku juga akan mencoba memakai gitar.

Izma [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang