Pengorbanan

1.2K 46 0
                                    

"Aleta, aku titip Kinara padamu! Aku sudah tidak kuat lagi! Menikahlah dengan Reno! Aku tahu kalian saling mencintai. Maaf, aku tidak peka dengan hubungan kalian selama ini." Tiara menyerahkan bayi perempuan mungil yang baru ia lahirkan satu jam yang lalu. Ia mengalami pendarahan yang hebat, sehingga ia meminta bayinya untuk di selamatkan.

Aleta menerima bayi mungil itu, ia juga bersalah. Jika saja, hubungannya dengan Reno tidak berlanjut. Tidak akan mungkin ada nyawa yang hilang karena hubungan terlarang itu. Aleta berjanji akan menjaga dan membesarkan Kinara seperti anaknya sendiri.

Tiara meninggal dunia setelah memberikan pesan-pesan dan amanat kepada Aleta. Aleta menangis menyesali perbuatannya sambil memeluk Kinara.

Selang seratus hari meninggalnya Tiara. Reno menikahi Aleta sesuai amanat Tiara. Reno benar-benar merasa sangat kehilangan. Ia dilanda rasa bersalah setelah mengetahui semua kebenarannya. Ia menyesal karena tidak mendengarkan ibu dan ibu mertuanya.

"Reno, kalau kamu masih saja berfikir Tiara hamil anak Irwan. Kamu salah besar. Asal kamu tahu Irwan adalah adik Tiara yang selama ini kami sembunyikan! Irwan tidak pernah meniduri kakaknya sendiri. Kalau kamu tidak mau mengakui anak yang ada dalam diri Tiara, silahkan. Asal jangan pernah kamu menyesali perbuatanmu yang telah menyakiti Tiara."

Reno saat itu dikuasai oleh amarah, ia tidak percaya jika apa yang dikatakan ibu mertuanya adalah kebenaran. Ia hanya mau mendengarkan Aleta yang sangat dicintainya. Hingga Aleta sendiri yang mengakui bahwa ia tahu jika Irwan adalah adik Tiara.

Reno marah pada Aleta karena ia sudah membuat Tiara menderita. Ia ingin menebus semuanya, tapi sudah terlambat. Tiara menutup hatinya dan mengalami tekanan hingga membuat kehamilannya bermasalah.

Aleta terus meminta maaf pada Reno juga Tiara.

Tapi maafnya sudah terlambat.

Reno terhenyak mendapat sentuhan di pundaknya. Ia berubah dingin terhadap Aleta, dengan sabar Aleta menghadapi Reno. Ia sudah berjanji akan menebus semuanya.

Reno akhirnya lelah terus berusaha bersikap dingin terhadap Aleta. Setelah Kinara berusia dua tahun, Aleta hamil. Reno sangat memperhatikan kehamilan Aleta yang manja, hingga ia mengabaikan Kinara. Kinara hanya diperhatikan oleh babysitternya, mba Tina.

Setelah kelahiran putri Aleta, Tantiana. Aleta semakin mengabaikan Kinara. Untungnya, Kinara mewarisi sikap sabar sang bunda, Tiara.

Ia hanya bisa berceloteh kepada sang babysitternya.

....

Reno meninggal dunia saat usia Kinara empatbelas tahun. Kini, Kinara sudah memasuki sekolah menengah atas. Tidak ada lagi alasan baginya untuk tetap bersama Aleta. Walau Kinara tahu, selama ini Aleta-lah yang sudah mengasuh dan membesarkannya. Tapi, ia tidak ingin terus berada dikeluarga Aleta.

"Kinara, apa hari ini kamu ada eskul?" Aleta bertanya pada Kinara saat sarapan pagi.

"Tidak, mah! Memangnya ada apa?"

"Nanti pulang sekolah kamu jemput Tantiana yah! Mamah ada arisan, kalau ada apa-apa kamu bilang saja sama mbak Tina."

Kinara tersenyum dan mengangguk. Aleta pergi meninggalkan Kinara.

"Mamah bilang, akan menyayangiku seperti anak kandungnya sendiri. Tapi, setelah usiaku limabelas tahun aku tidak tahu apa arti kasih sayang yang sesungguhnya." Mbak Tina yang mendengar bisikan Kinara memeluk anak majikannya yang sudah seperti anak kandungnya.

"Sabar, non! Suatu saat nanti. Mamah akan menyayangimu layaknya non Tiana!"

Kinara menangis dalam pelukan mbak Tina, pengasuhnya. "Aku lelah, mba. Aku lebih baik pergi dari kehidupan mamah dan Tiana."

Kumcer (Kumpulan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang