Imagine 17 ✔

8.4K 740 12
                                    

Kamu menunggu Jongin di depan halte dekat sekolah untuk meminta penjelasan yang Jongin katakan siang tadi, pada saat kamu melihat Jongin sedang bercanda sambil berangkulan dengan seorang gadis yang lebih tepatnya adik kelasmu di sekolah. Sebenarnya kamu tidak terlalu mempermasalahkan ini, hatimu hanya sedikit sakit ketika melihat Jongin dengannya. Pasalnya kamu dan Jongin sedang dalam pendekatan. Dan kejadian ini juga bukan sekali, tapi berulang kali karena Jongin dikenal sebagai orang yang sangat welcome dengan perempuan.

"Kita bicara sepulang sekolah nanti." Kata Jongin sebelum memasuki kelasnya dan mengelus rambutmu pelan.

Kamu memutar bola matamu malas. "Selalu saja seperti itu."

Dan disinilah kamu menunggu Jongin di depan halte, Dingin tanpa menggunakan mantel tebal hanya sebuah jaket denim yang terus kamu eratkan agar tubuhmu tidak menggigil. 25 menit berlalu, Jongin belum juga datang dan kamu yang sudah lelah lalu memutuskan untuk berhenti menunggunya dan menaiki bis. Mengambil tempat duduk dibelakang dan duduk di dekat jendela. Lalu bis perlahan berjalan, namun kemudian terhenti karena seseorang menahannya dan menaiki bis tersebut. Kamu melihatnya Jongin memasuki bis tersebut dengan nafas terengah-engah, kamu tebak ia berlari untuk mengejar bis ini. Kamu berusaha tidak peduli dan memalingkan wajahmu menghadap jendela.

Perlahan Jongin duduk disebelahmu, dan memandangimu dari samping. "Kenapa pulang?" Tanya Jongin.

"Lelah." Jawabmu singkat tanpa memandang kearahnya.

"Menungguku?"

"..."

Jongin menghela nafasnya lalu berkata. "Jika kamu sabar menunggu sedikit lagi saja, aku mempunyai kejutan untukmu."

Kamu hanya diam mendengar perkataan Jongin, jujur saja duduk disampingnya membuat hatimu berdegub kencang.

"Y/n" panggil Jongin.

Kamu menghiraukannya.

"Kau cemburu?" Tanya Jongin yang membuatmu langsung menoleh kearahnya.

"Tidak mungkin."

Jongin tersenyum, astaga! Senyumnya manis sekali. Kamu pun langsung mengalihkan pandanganmu untuk menetralkan degub jantungmu.

"Kau tidak suka kan aku dekat dengan gadis lain selain dirimu?."

"Biasa saja" Jongin mendengar sedikit nada sinis didalamnya. Dan pria itu kembali tersenyum.

"Lihat kemari." Pintanya.

Kamu menggeleng.

"Kumohon."

Dengan terpaksa kamu menoleh dengan raut wajah cemberut.

"Cantik." Kata Jongin refleks memujimu.

Seketika wajahmu terasa panas ketika mendengar kata itu. Kamu hanya menunduk menahan malu. Lalu kembali mengangkat wajah dengan ekspresi datar.

"Kau sebenarnya ingin bicara apa?"

"Aku ingin menjelaskan bahwa gadis tadi bukanlah siapa-siapaku." Jelas Jongin.

Dahimu mengerut. "Lalu, apa urusannya denganku?"

"Kita berdua sedang dekat, aku tidak mau ada salah paham."

"Hanya itu?, kupikir apa. Dengarkan, aku tidak peduli kau mau dekat dengan siapa, aku juga tidak memikirkannya jadi berhentilah bersikap seperti ini." Katamu sedikit tersenyum memandang Jongin.

"Bukan ini tanggapan yang aku mau.."

"Lalu?" Katamu seolah tidak mengerti apa yang Jongin maksudkan.

"Aku ingin kau peduli denganku, cemburu ketika aku bersama gadis lain. Itu yang aku mau." Kata Jongin sedikit menekan kata-katanya.

Kamu terdiam beberapa saat, lalu tertawa kecil. "Kau bercanda?"

Jongin menatapmu dalam. "Tidak aku serius."

Kamu tersenyum samar kearahnya. "Untuk apa aku melakukan itu? Aku bukan siapa-siapamu" Katamu pelan.

Jongin mendekat kearahmu. "Kalau begitu jadilah milikku."

Tubuhmu menegang saat itu juga, jantungmu berdegub kencang sampai-sampai takut Jongin bisa mendengarnya. Kamu terdiam, bingung mau berkata apa. Di sisi lain kamu senang mendengar itu tapi kamu juga takut kamu hanya di permainkan olehnya.

"Y/n.."

"Jangan permainkan aku seperti yang lainnya, Jongin."

Jongin menggeleng. "Aku tidak pernah mempermainkanmu" katanya memasang wajah serius.

Kamu menarik nafas panjang dan balas menatap Jongin serius.

"Bagaimana bisa aku mempercayai kau tidak mempermainkanku?" Katamu sedikit menantangnya.

"Aku tidak pernah meminta seorang gadis untuk menjadi pacarku, mereka semua yang mengajakku dan aku hanya menyetujuinya. Aku juga tidak pernah mengejar gadis sampai masuk kedalam bis, dan meninggalkan motorku disekolah. hanya demi menjelaskan sesuatu yang kau anggap tidak penting tapi penting bagiku karena aku hanya takut kau salah paham." Kata Jongin panjang.

Sungguh saat ini terdapat ribuan kupu-kupu berterbangan di perutmu. Kamu menahan untuk tidak tersenyum saat ini.

"Jadi, mau kah kamu menjadi kekasihku y/n?" Pinta Jongin dengan senyum tipisnya.

Dan saat itu juga kamu tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum.

*

Haii maaf ya aku baru up, soalnya aku lagi gak mood nulis cerita padahal udah ada beberapa draft yang aku bikin 😁.

Lagian aku nunggu eksoh lama banget gak kambek" :v jadinya males deh wkwk.

Makasih yang udah baca, jangan lupa like dan comment yah ❤


Imagine ; EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang