Park bo young
🎶🎶🎶Listen to me🍒🍒🍒
'You. My perfect definition of happiness. ~ Akasa Alfarellza'
"Weekend depan, kita udah mulai syuting. Karena acaranya cuma satu jam, jadi bakal tayang sabtu sama minggu."
"Kita?"
Christel menghentikan kegiatan mencuci piringnya. Lalu menoleh dengan kedua tangan di pinggang. Dilihat dokter yang sejak perjalanan menuju rumahnya tidak berhenti tersenyum.
"Apa? Sebaper itu denger kata 'kita'?"
Akasa tertunduk menyembunyikan kekehannya. Christel tertegun. Menatap penuh pada pria itu.
Senyum samar terpatri di sudut bibir wanita itu. Christel baru menyadari dan harus mengakui bahwa benar, Akasa punya senyuman indah yang bisa membuat wanita manapun jatuh hati.
Dan Christel lah yang dipilih. Dokter itu bahkan tahu bahwa banyak wanita yang menyukainya, mulai dari suster-suster di rumah sakit, karyawan-keryawan perempuan di kantor Christel, bahkan Kinan yang sudah memiliki suami pun tidak bisa menolak pesona Akasa.
Tapi dokter itu terlihat sangat berbahagia dengan 'diterima'nya dia menjadi 'calon ayah' untuk Rescha dan Tobias. Hampir lima tahun berlalu, dan Akasa tidak berpaling.
Seberuntung itukah aku? Setelah Alta, lalu Akasa.
Christel kembali pada piring. Menghindari tatapan mata yang kini Christel yakini dengan sepenuh hati, sudah menangkap basah senyumnya.
***
"Rescha, Tobias. Kalian mau buah?" Suara nyaring itu menggema di seluruh ruangan. Christel melihat-lihat isi kulkas dua pintu di hadapannya.
"MAU!" balasan itu membuat Christel tersenyum.
Diambilnya beberapa buah pir dan sawo yang ada di dalam kulkas. Christel mengupas buah itu sambil bersenandung lirih.
Rescha dan Tobias pasti sedang asyik membaca buku. Separuh dari rumah itu seperti di bangun untuk dijadikan perpustakaan. Christel tidak menyangka, bahwa Akasa adalah si maniak buku. Laki-laki itu sangat menyukai buku bacaan. Apapun itu.
Christel tersentak saat merasakan seseorang menyentuh lengannya sekilas. Akasa tertawa renyah. Duduk di meja masak yang Christel gunakan untuk meletakkan buah-buahan dengan tangan bersilang di depan dada.
"Ada anggur juga tuh."
"Iya. Nanti aku ambil. Mau ngupas ini dulu." Christel menjawab tanpa menoleh ke arah pria yang melihatnya dengan wajah bahagia.
"Kayaknya, ini pertama kalinya kamu ke rumah aku deh."
"Emang iya, kan?" Christel melirik ke arah Akasa sekilas.
"Tapi kamu kayak udah tahu semua letak-letak benda di rumah ini."
Tangan Christel berhenti bergerak. Menatap pria berhidung bangir itu.
Benar juga. Ini pertama kalinya, dan aku seterbiasa ini?
Akasa menarik alisnya sejenak. Lalu kembali tersenyum. Membuat Christel tersadar bahwa harus memberi pembelaan untuk dirinya.
Tapi Christel malah tersenyum. Kembali menunduk menyusun buah-buahan yang sudah terpotong di depannya.
"Karena ini rumah kamu." Christel kembali membuka kulkas dan meraih sekotak anggur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'Aime AUSSI (sekuel Je t'Aime) [Sudah Terbit]
Aktuelle Literatur(Tersedia di shopee dan playstore) Warning!! Disaranin sebelum baca cerita ini, baca Je t'Aime dulu deh. Biar benang merahnya dapet 👌 Delana Christel. Siapa yang tidak mengenali ibu dari si bintang kembar itu? Janda dari seorang Alta Prasiarkana. S...