Part 1

3.1K 30 0
                                    

Xiang Shi melangkahkan kakinya pelan-pelan meninggalkan lapangan itu. Ia ingin sekali bergabung dengan para tentara yang saat ini sedang melakukan latihan ilmu beladiri, tapi keadaannya saat ini tidak memungkinkan. Sedikit banyak dia mengerti mengapa suaminya melarangnya menggunakan celana dan mengharuskan dia memakai bawahan yang longgar, layaknya rok yang dipakai kaum perempuan. Kalau mau jujur, posisi tubuh Xiang Shi saat ini cukup memalukan untuk diceritakan kepada orang lain. Karena itulah ia tidak mau mengatakannya kepada siapapun. Sebenarnya saat ini dia tidak berdiri menggunakan kakinya. Ada sekumpulan besar rambut yang entah dengan kekuatan apa bisa menopang kakinya seakan ia bisa berdiri.


Setelah mejalani kehidupan seks yang hebat selama beberapa hari dengan suaminya, ia merasakan ada sesuatu yang lain yang hidup di dalam tubuhnya. Ia tidak tahu apa, tapi ia tahu keadaan tubuhnya sudah tidak lagi normal. Di bawah lapisan kain yang menyelimuti tubuhnya, sebenarnya kakinya agak mengangkang. Sekujur tubuh bagian bawahnya diselimuti oleh sesuatu yang terasa seperti rambut. Ia memang belum pernah melihat atau memegangnya, tapi dari gesekan benda tersebut yang ia rasakan di kulitnya, ia hanya bisa mengaitkannya dengan rambut. Yang lebih ia tidak habis pikir lagi, rambut itu sebenarnya berasal dari sebuah benda yang saat ini menancap di dalam lubang anusnya.


Ya, jadi Xiang Shi setiap hari berdiri dalam keadaan terangsang. Jika orang lain melihat keadaannya saat ini, mereka pasti merasa ngeri atau jijik. Xiang Shi tahu reputasinya terlalu baik untuk dikorbankan oleh hal ini, karena itu ia memutuskan untuk diam saja. Selain itu dia juga tahu bahwa dia sendiri saja tidak mampu melepaskan benda asing itu, apalagi orang lain. Padahal, ia adalah orang terkuat kedua di kerajaan ini! Mengalami hal ini, ia tidak punya pilihan lain kecuali menaati perkataan suaminya dan kembali ke rumah mereka.


Sesampainya di rumah, ia bernafas lega. Untungnya tidak ada satupun orang yang menghampirinya untuk mengobrol, jadi dia bisa sesegera mungkin menjauh dari tempat itu. Wajahnya sudah memerah dan tangannya gemetaran. Ia segera menanggalkan seluruh pakaiannya dan naik ke atas tempat tidur. Ia membungkukkan badannya sehingga wajahnya menghadap kasur dan pantatnya menghadap atas. Tiap kali dia kembali dari perjalanannya ke luar rumah, benda di dalam tubuhnya menjadi semakin agresif menyerang titik lemahnya.


Mulanya dia mencoba mengabaikannya. Tapi tak peduli seberapa keras pun dia berusaha, mulutnya tetap saja mengeluarkan suara-suara mesum, membuat Xiang Shi merasa malu. Apalagi dengan keadaan suaminya yang tidak ada di situ untuk memuaskannya, nasibnya tidak begitu baik. Benda di dalam tubuhnya itu terus menerus menyerang titik pusat kelemahannya, mengakibatkan ia limbung. Ia hampir akan merebahkan tubuhnya, namun sebuah tangan yang kuat tiba-tiba melingkar di pinggangnya, menahan tubuhnya.
"Maaf, Sayang. Aku lama ya?"
Xiang Shi bergetar lemah mendengar suara suaminya di telinganya. Mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, ia diam tak menjawab.


Ia bisa merasakan rerambutan yang ada di sekeliling kakinya bergerak masuk ke dalam lubang anusnya dan menghilang.
Ia juga bisa merasakan benda asing di tubuhnya turut mengecil dan menghilang. Meskipun benda kecil itu cukup merangsang, tapi sama sekali tidak ada bandingannya dengan barang asli suaminya. Penis suaminya selain besar dan panjang, juga berotot. Ia selalu bisa merasakan sensasi seakan dijamah dari dalam tubuhnya sendiri. Memalukan, tapi entah kenapa, ia menyukainya.


Hari ini pun tetap sama. Ia merintih, mengeluh, menangis di bawah tirani suaminya. Dan seperti biasa pula, suaminya tidak puas hanya dengan dua ronde. Mereka melakukannya sampai 5 kali, tiap kali dengan gaya yang berbeda. Ia sudah tidak tahu lagi harus mengatur nafas atau tubuhnya seperti apa. Yang ia tahu, kepuasan seksual selalu dirasakannya saat melakukan hubungan dengan suaminya. Setelah melakukan hubungan intim pun, suaminya memperlakukannya dengan lembut.


Seluruh tubuhnya akan dilap dengan kain handuk hangat dan suaminya menyiapkan secangkir teh hangat untuk memulihkan tenaganya. Namun ia tetap harus waspada agar tidak memprovokasi suaminya untuk melakukannya lagi. Di hari pertama setelah mereka melakukan seks, ia hanya memandang suaminya dengan lembut dan mengatakan terima kasih karena sudah membersihkannya. Siapa sangka hal ini malah merangsang suaminya untuk kembali melakukan aktivitas fisik itu lagi. Alhasil keesokan harinya, jangankan bangun, untuk menggerakkan jari tangannya saja sangat sulit.


Dan setiap kali mereka selesai melakukan seks, benda dalam tubuhnya, yang tadinya menipis hingga tak berasa itu kembali ke bentuknya yang semula. Memenuhi rongga anusnya dan memberikan sensasi rangsangan yang sedikit.
Kemudian dari benda itu akan muncul semacam tangan-tangan yang mencengkram pantatnya. Membuat Xiang serasa dicabuli.

Bagaimana kalau dia mau BAB, katamu? Tetap sama seperti biasa. Ia juga tidak mengerti bagaimana caranya benda berambut itu bisa menyesuaikan diri, tapi urusan kamar mandinya sama sekali tidak terhalang dengan kehadiran benda asing itu dalam tubuhnya.


Ia pernah bertanya pada suaminya mengenai benda itu tapi dia hanya tersenyum. Ia hanya mengatakan bahwa itu adalah bukti bahwa Xiang adalah miliknya. Suaminya tidak pernah menjelaskan untuk apa benda itu ada di dalam tubuhnya. Ia hanya bisa menerimanya seperti seorang istri yang patuh.

Monster CabulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang