Part 15

3.2K 339 13
                                    

Hari berlalu, musim berganti. Hingga saat ini Kim Bum masih belum memberitahukan perihal tentang anak Jung Hyemi pada appanya. Itu sudah berlalu sampai enam bulan, hingga dengan pemikiran yang matang, Kim Bum kembali mengajak appanya membicarakan hal ini.

"Apakah appa sibuk hari ini?" Kim Bum menemui appanya di kantor, di ruang kerja tuan Kim. Kim Bum duduk di kursi di depan meja kerja appanya.

"Tidak juga, hanya memeriksa beberapa file. Kenapa?" Tuan Kim menghentikan sejenak pekerjaannya untuk mambalas ucapan anaknya.

"Bisakah kita makan siang di luar? Sudah lama sekali kita tidak makan berdua." Kim Bum berusaha terlihat santai, namun appanya tidak mudah di bohongi begitu saja. Ia terlalu mengenal anaknya.

"Baiklah. Setengah jam lagi kita berangkat."

Kim Bum tersenyum mendengar jawaban appanya. "Baik appa. Kita pergi menggunakan mobilku."

"Tak masalah." Tuan Kim balas menatap anaknya dengan senyuman. Ia melihat duplikat dirinya pada Kim Bum. Dari segi wajah, sikap juga karakter. Saat inipun ia bisa membaca pasti ada yang di inginkan anaknya.

•••

"Apa yang ingin kau katakan?"

Tuan Kim dan Kim Bum baru saja menyelesaikan makan siang mereka. Mereka masih duduk di sebuah restoran, memilih fasilitas private room.

"Appa selalu bisa membaca pikiranku." Kim Bum tersenyum sekilas mengetahui tentang fakta appanya yang tak bisa ia bohongi.

"Kau anakku." Tuan Kim membalas santai ucapan Kim Bum.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Sekali lagi tuan Kim kembali bertanya.

"Ini masih tentang paman Cho." Kim Bum jeda sejenak.

"Aku tau kalau aset yang kita miliki sebagian milik anak paman Cho. Tapi saat appa menjelaskan padaku waktu itu, aku masih belum paham."

Tuan Kim mendengar dengan seksama apa yang di bicarakan anaknya.

"Appa akan menjelaskan semuanya secara rinci padamu."

Tuan Kim mulai bercerita. "Seperti yang kalian ketahui, appa sudah berteman dengan Yong Hwan sejak kami masih duduk di junior high school. Segala tingkah laku dan sepak terjangnya ku ketahui. Tapi satu hal yang dia sembunyikan dariku, saat dia yang ternyata diam-diam menikahi Hyemi, kekasih yang sudah menemaninya sejak masih remaja, hingga akhirnya mereka berpisah karena pernikahannya dengan Yumi, eomma Kyuhyun." Tuan Cho berhenti sejenak menghela napas.

"Malam itu Yong Hwan kecelakaan. Aku langsung berlari ke rumah sakit saat mendengar kabar itu, dan mendapatinya dalam keadaan kritis. Tak banyak yang di katakannya, karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan. Ia hanya meminta padaku untuk menemukan Hyemi dan anaknya. Setelahnya ia memberikan kode brankas yang terdapat di ruang kerjanya di kantor. Tak lama kemudian ia mengembuskan napas terakhirnya." Tuan Kim mengusap sudut matanya yang berair mengingat saat itu.

"Lalu apa yang appa temukan di brankas itu?" Kim Bum mulai tak sabar menanti ke lanjutan cerita appanya.

"Mungkin sudah ada firasat padanya, kalau ia tak akan lama lagi di dunia ini. Ia telah menyiapkan segalanya. Appa menemukan sebuah amplop yang berisi surat-surat perusahaan. Disana juga ada sebuah cincin yang appa yakini cincin pernikahan. Dan sebuah surat yang ada di sana yang menjelaskan semuanya. Diam-diam tanpa sepengetahuan Yumi, ternyata Yong Hwan sudah membangun sebuah perusahaan yang di peruntukkan untuk Hyemi dan anaknya."

"Perusahaan kita sekarang?" Tanya Kim Bum.

"Ya, bisa di katakan begitu."

"Tapi bukankah kita, maksudku appa juga memiliki perusahaan sebelumnya?"

Miracle (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang