Dia dan Sikapnya

802 139 30
                                    


Halaman Tiga Dua.

▪ ▪ ▪ ▪

Sebuah mobil Hyundai Santa Fe baru saja berhenti di parkiran Taruna tepat saat bel masuk berbunyi. Dua orang turun dari dalam mobil itu, mereka Chanyeol dan Krystal. Bersamaan dengan ditutupnya pintu mobil, sebuah Porsche panamera putih datang dari arah selatan memasuki wilayah parkiran. Kedatangan mobil itu tentu saja menarik perhatian keduanya. Well, mereka tahu betul siapa pemilik mobil itu.

Chanyeol tersenyum saat mobil tadi terparkir tepat di sampingnya. Si pemilik mobil keluar, bersamaan dengan di bukanya pintu mobil. "Tumben lo sendiri, si cabe mana?" Seru Chanyeol bermaksud menanyakan Baekhyun, mengingat laki-laki bertubuh pendek itu memang selalu menumpang mobil Sehun.

Sehun sendiri hanya mengendik cuek sebagai jawaban. Wajahnya flat saja, seperti enggan di ajak bicara siapapun saat ini. Matanya sedikit mencuri pandang kearah perempuan yang berdiri di seberang mobil Chanyeol, Sehun mendesah pelan, sebelum akhirnya berjalan cuek mengabaikan panggilan Chanyeol padanya.

"Si bangsat, ditungguin malah ninggalin." Gerutu Chanyeol sebal.

Krystal memandang kepergian Sehun dengan tanda tanya. Well, ia cukup sadar dengan tatapan tak bersahabat yang di lemparkan Sehun padanya tadi. Kenapa lagi sih tuh anak. Gerutunya dalam hati.

"Dia kenapa sih, sinis gitu." Tanya Krystal pada Chanyeol yang berjalan di sampingnya.

Chanyeol memandang Krystal sebelum mengendikan bahunya. "Nggak tahu, dari semalem emang udah aneh tuh anak. Pas dateng senyum-senyum gak jelas pas pulang cemberut muluh kek cewek PMS." Celetuk Chanyeol asal.

"Maksudnya?" Krystal menoleh menatap Chanyeol tak mengerti.

"Semalem dia kerumah, jemput gue buat nongkrong sama anak-anak, padahal gue bisa bawa mobil sendiri tapi dianya ngeyel pen jemput yaudah gue iyain aja." Jelas Chanyeol panjang lebar.

"Terus apa hubunganya cerita lo itu sama sikap dinginya dia tadi coba?" tanya Krystal lagi, merasa tidak puas dengan jawaban Chanyeol.

Sekali lagi Chanyeol mengendik cuek. "Ya mana gue tahu, gue suruh nungguin gue siap-siap juga dia fine fine aja, eh pas gue selesai malah mukanya berubah nggak mood gitu. Sebel kali gara-gara gue siapnya lama." Celoteh Chanyeol mengingat kembali perubahan sikap Sehun semalam. "Lagian di suruh nggak usah jemput, ngeyel." Gerutu laki-laki itu lagi.

Mendengar bahwa Sehun berkunjung kerumah Chanyeol semalam membuat Krystal sedikit cemas. Apa perubahan mood Sehun ada hubunganya denganya? Melihat bagaimana laki-laki itu melempar tatapan tak bersahabat padanya tadi membuat Krystal sedikit yakin dengan opininya saat ini. Apa mungkin Sehun melihat Mark semalam, sehingga laki-laki itu salah paham padanya.

"Woy! Ngelamunin apasi lo pagi-pagi?"

Krystal tersentak karena panggilan Chanyeol padanya. "Sakit bego." Gerutunya memegang lengan yang di pukul Chanyeol barusan.

"Lagian lo pagi-pagi ngelamun aja, kesambet tau rasa lo." balas Chanyeol tak mau kalah. Krystal sendiri hanya mendegus, malas meladeni ocehan sahabatnya itu. "Udah nggak usah dipikiran, Sehhun emang gitu suka ngambek nggak jelas, entar siang juga balik biasa lagi. Lagian juga dia ngambeknya sama gue, ngapa lo yang nggak karuan gini dah. Aneh lo." Ujar Chanyeol lagi, ia cukup peka dengan perubahan ekspresi Krystal barusan dan Chanyeol tahu betul apa penyebabnya. Siapa lagi kalau bukan sahabat brengseknya Sehun Rafardan Aldrich.

Krystal diam saja mendengar penuturan Chanyeol. Benar juga perkataan Chanyeol, belum tentu perubahan sikap Sehun itu ada hubungan denganya. Bisa saja benar karena memang laki-laki itu sebal dengan Chanyeol. Kenapa juga dirinya haru berpikir sejauh itu sih, pikir Krystal.

You Are My X !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang