Jangan lupa tekan tombol bintang yang ada ditangan kiri kalian ya guys 😘😘Adakah yang badmood hari ini?
Jika iya maka kalian sama seperti Gavyn 😂Blue berjalan disamping Cecilia yang saat ini tengah sibuk memperkenalkan dirinya pada semua orang yang dia yakin bahwa mereka adalah teman-teman sosialita mertuanya, dilihat dari penampilan 6 orang wanita didepannya.
"Jadi, ini menantumu?" ucap salah satu orang yang Blue sendiri lupa siapa namanya
Cecilia mengangguk "Benar sekali"
"Cantik" ucap mereka semua dan hanya dihadiahi senyuman tipis dari Blue
Well, lagi pula dia tidak tahu harus menunjukannya seperti apa. Mungkin jika bukan karena mertuanya Blue sangat malas untuk bergabung dengan orang-orang sosialita seperti ini
"Aku dengar bahwa menantumu adalah keluarga Russell?"
Blue menghembuskan nafasnya kasar, media dan segala pemberitaannya benar-benar sangat mengganggunya "Iya"
Cecilia memandang menantunya cemas dia tahu bahwa Blue pasti sangat tidak nyaman dengan percakapannya kali ini "Darling bukankah kita kesini untuk membeli gaun? Ya ampun! Maafkan mamah yang melupakan hal itu karena terlalu asik berbicara dengan mereka "
Blue mengangguk dan Cecilia segera menarik Blue menjauh. Blue menghentikan langkahnya, menurut saat Cecilia memerintahkannya untuk memilih baju yang cocok untuknya.
Blue berjalan kearah bagian rak paling depan dimana terdapat baju formal beserta terusannya yang dia yakin bahwa ini di-desain khusus untuk wanita karier pecinta fashion
"Jadi kau suka baju yang ini?" tanya Cecilia
Blue mengangguk "Nanti aku akan mencobanya terlebih dahulu mah"
Cecilia segera memanggil pelayan "Tolong ambil semua yang berada dirak ini"
Blue membulatkan matanya "Maksud mamah?"
"Membelinya untukmu"
"Tapi-"
Cecilia menggeleng pelan dan meminta Blue untuk memilih sepatu yang pas untuknya. Namun, baru saja Blue akan memilih Cecilia sudah menyuruh pelayan untuk mengambil semuanya.
Dalam hati dia merutuki mertuanya yang selalu bertingkah seenaknya. Entah kali ini berapa lagi baju dan sepatu yang akan dia pajang di-walk in closet miliknya.
Cecilia menepuk dahinya "Oh kita belum membeli tas"
Blue hanya menurut saja mengikuti mertuanya bahkan dia hanya mampu menganggukan kepalanya saat Cecilia mencoba memilihkan tas untuknya.
"Akh aku ambil semuanya" dan Blue tidak perlu heran lagi untuk mendengar kalimat seperti itu
"Kita belum membeli gaun-"
Blue menahan lengan Cecilia "Gavyn sudah membelikan banyak gaun untukku mah"
Cecilia berpikir sejenak "Itu kan dari Gavyn bukan dari mamah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Gavyn
Любовные романыDont copy my story Namanya Blueberry , Kisahnya mungkin tidak semanis buah Cherry ataupun seabu-abu buah strawberry. Banyak hal yang dilaluinya setiap hari, bekerja adalah prioritasnya saat ini. Percayalah, dulunya semua bisa dimiliki oleh Blueberry...