7 Desember 2018
Selepas kepergianmu batinku masih seringkali terenyuh jika harus kembali mengingat awal perjumpaan kita.tak pernah terencana untuk menjatuhkan diri sampai dasar yang paling dalam.Semua berjalan apa adanya.
Iya hatiku seolah-olah dituntun untuk mencintaimu.
Dulu aku belum mampu seseorang yang seperti apa yang menjadi idamanmu, yang kau impikan menjadi teman hidupmu.
Aku kira aku termasuk salah satu didalamya.
Ternyata kekeliruanku berawal disaat rasa percaya diriku mulai terangkat tinggi karena sikap baikmu.
Maafkan aku yang salah memahami perangai santunmu.
Yang kukira cinta,ternyata hampa.
Dirimu bukanlah seorang antagonis dalam kisah yang pelik ini , kau bermain dengan peranmu sendiri, tampil apa adanya dan tak dibuat-buat.
Sedangkan aku adalah seserang figuran yang tak tahu perannya seperti apa, sebatas berjalan sebagai pelengkap atau bisa menjadi peran penentu diakhir cerita.
Entahlah aku tak tahu di posisi mana.
Hingga akhirnya aku jatuh hati kepadamu.
Sampai sampai kebahagianmu adalah prioritasku.
Jadi gini
Saya ingin melihatnya setiap hari.
Saya bangun tidur yang saya lihat adalah dia.
Saya mau makan yang saya lihat adalah dia.
Saya mau mandi yang saya lihat adalah dia.
Saya selesai solat dan menoleh kebelakang , ya dia.
Saya mau tidur , yang saya lihat ya dia juga.
Semacam dia lagi dan dia dan selalu dia.
Hehehe
Kalau di pikir-pikir , memang dirimu sedikit mebuatku sinting. Hilang semua yang nyata, hingga dirimu yang selalu tampak ada segila itu aku mengingkanmu.
Namun ada yang seharusnya aku sadari...
Dari awal aku yang menginginkanmu.
Aku belum pandai membaca hingga akhirnya aku mengerti bahwa tak ada keinginan untuk membersamai hidup denganku.
Aku dilumat harapanku sendiri, yang sering membayangiku kita hidup sebagai sepasang suami istri.
Dan akhirnya aku harus menghadapi bahwa melepasmu ialah membahagiakan diriku sendiri.
Namun aku tak bisa terus menerus untuk bertahan di dalam fatamorgana yang semakin lama seemakin pedih.
Sekarang.
Aku sudah merelakanmu untuk bersama seseorang yang mampu memberi apa yang tak mampu kuberi. Aku menyadari bahwa ada hal-hal yang tak perlu dipaksakan hanya untuk menunda kesedihan.
Jika kelak kau membacatulisan ini, entah itu esok,lusa,atau kapanpun itu.
Semoga kau mengerti : ini adalah salah satu cara untuk tetap menempatkanmu pada posisi dimana tak akan ada yang bisa menggatikanya.
Do'a ku masih sama selepas kepergianmu.
Jika sudah memutuskan tak saling bersama , jangan memutuskan saling membenci.
Dan siapapun pasti pernah bertemu yang padanya mampu dibuat seyakin itu. Sungguh benar-benar yakin, tanpa sedikit keraguan.
Kau seolah-olah menjadi manusia yang paling siap menerima segala kekurangan, memperbaiki segala alpanya, melewati apapun bersamanya.