Aku pernah menjadi orang yang begitu ia sayang. Pernah menjadikanku alasan ia berjuang. Aku pernah menjadi orang yang membuatnya sedih ketika aku menghilang.
Aku pernah menjadi orang yang diperjuangkan layaknya sebuah negara. Ia rela melakukan apapun demi membuatku bahagia. Ia orang pertama yang menyembuhkan saatku sedang terluka.
Aku pernah menjadi orang yang digenggam tangannya dikeramaian. Pernah menjadi orang yang membuatnya takut kehilangan. Dan aku pernah menjadi orang yang dahulu paling tidak berani untuk ia tinggalkan.
Aku pernah menjadi orang yang selalu diucapkan, "Jangan lupa makan." Disaat aku sedang banyak kegiatan. Aku pernah menjadi orang yang begitu sangat diperhatikan.
Aku pernah menjadi orang yang begitu ia banggakan. Aku pernah menjadi orang yang namanya selalu disebut saat ia berdoa dengan Tuhan. Aku pernah menjadi orang yang ia prioritaskan.
Namun kata "Pernah" hanya mengartikan tentang kejadian yang sudah lalu, kejadian ketika kita pernah menjadi satu. Sekarang kau sudah bersama orang baru, seseorang yang sudah menggantikan posisiku.
— DheaPramesti