"Woy jamet" Adrian memanggil Agra saat akan menuju ruang ganti tapi tak dapatkan respon
"Agra, Gra" setelah di panggil nama nya barulah Agra menoleh kebelakang
"Eh budek lo, dipanggilin juga gak nengok" omel Adrian
"Nama gue Agra bukan jamet"
"Yaeleeh gitu aja ngomel, sensi amat lo kayak cewek pms"
"Kenapa lo manggil?"
"Gue minta tolong anterin Karan pulang lagi sih" ucap Adrian cengengesan sambil mengapit leher Agra dengan tangan nya
"Woy kampret, lo itu bau bego" Agra mencoba untuk melepas rangkulan di leher nya
"Astaga Gra gue ini gak ada ceritanya bau walau keringet gue tumpah tumpah juga" Adrian melepaskan rangkulan nya dan Agra langsung menjauhkan badannya
"Lo cium aja sendiri bau badan lo udah sebelas dua belas sama tai kambing"
"Kampret lo, jadi yah lo anter adek gue soalnya gue mau kerja kelompok dulu"
"Suruh aja dia tunggu dulu, gue mau mandi wajib ngilangin keringet lo di badan gue"
"Anjir, lo pikir keringet gue najis"
"Emang"
Adrian dan Agra langsung kekamar mandi setelah mangambil perlengkapan mandinya.
***
Karan kesal setengah mati saat Adrian bilang bahwa Abangnya tak bisa mengantarnya pulang karena harus kerja kelompok, dan yang paling membuatnya bertambah kesal karena yang berganti mengantarnya adalah Agra. Kalau memang itu abangnya berniat kerja kelompok kan dia bisa meminta Karin untuk menjemputnya atau supir Mamanya. Karan sudah mempersiapkan rencana untuk Adrian karena sudah membuatnya kesal. Jelas bahwa Karan sedang menjauh dari makhluk bernama Agra ini, entah kenapa perasaan nya tak enak jika menjadi dekat dengan Agra.
Adrian sudah duduk di sampingnya dengan rambut yang masih basah, terlihat bahwa Abang baru selesai mandi. Karan melihat Agra sedang berjalan kearah Karan dan Adrian duduk. Agra juga sepertinya mandi terlihat dari rambutnya yang basah dan lebih segar, rambut nya yang acak acakan memberikan kesan manis yang pas pada porsinya, Karan harus mengakui wajar saja Agra masuk dalam most wanted di sekolahnya. Harum wangi tubuh Agra yang maskulin dapat Karan rasakan.
Wah gue mulai ngelantur nih. Batin Karan
"Gra titip ya adek gue, jangan di gombalin jangan di macem macemin tapi kalau 1 macem aja gue bolehin lah" ujar Adrian menepuk pundak Agra
"Dan kamu dek jangan dengerin lagu pake headphone lo itu kalau enggak gue rusakin nanti" ancam Adrian
"Yaudah Abang pergi dulu ya dek, duluan Gra" ucap Adrian mengacak rambut adiknya lalu melenggang pergi, Karan dan Agra hanya melihat kepergian Adrian
"Ya udah yuk"
Karan berjalan dibelakang Agra, tiba tiba saja Agra berhenti membuat Karan menabrak badan Agra.
"Duhh, lo kenapa berenti sih"
"jalan tuh di samping jangan di belakang"
"Suka suka lah"
"Lo pikir gue bodyguard lo"
Karena malas adu mulut jadi Karan menuruti walau dengan wajah yang cemberut.
"Udah gak usah ditekuk tuh muka lecek amat" Karan hanya melirik sebentar ke arah Agra tanpa berniat menjawab
Saat sudah masuk kedalam mobil, handphone Agra berbunyi
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW FALLING
Teen FictionKarana yang sebelumnya tak pernah merasakan perasaan aneh yang baru saja hadir. Dia tidak tau pasti apa yang kini dia rasakan. Gambaran perasaan yang kini dia rasakan rasanya perkumpulan dari berbagai rasa dan itu hadir saat berbagai keadaan. Dia...