Jeonghan masih bergulung dalam selimut. Jam di nakasnya sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Tapi tidak menyurutkan minat jeonghan untuk tetap tidur. Semakin lama bisa tidur semakin bagus.
Pintu kamar jeonghan terbuka lebar. Sesosok laki laki kurus dengan kemeja biru muda dan celana skinny jeans, jangan lupa kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya. Tangan kanan nya membawa tas kulit yang lebih baik kita berpikir itu beli di tanah abang. Tangan kiri membawa beberapa kantung kertas, yang isinya makanan.
"Haduh. Ini anak gadis. Udah siang juga masih molor. Bangun gih," jisoo dengan santainya nyelonong masuk dan melempar tas murahnya ke tubuh jeonghan. Ia sendiri sibuk melepas kaca mata hitamnya.
"Argh. Berisik lu. Ngapain disini sih?" Jeonghan menarik selimutnya. Sudah malas ketemu sepupunya itu.
Jisoo duduk di samping jeonghan, 'geser dikit. Sempit amat kasur lu' dan dibalas gerutu jeonghan.
"Lu ngapain sih soo kesini. Bukanya harusnya masih di kampung lu?" Jeonghan akhirnya bangun. Rambut masih acak - acakan. Kaos juga entah bentuknya gimana, yang penting melek.
"KRS lah. Dosen gue kan maunya ketemu. Harusnya sih gue masih di spore sih sampe h-3. Tapi ini harus banget balik. Elu kampus ga?" Jisoo kini sudah dengan santai duduk di kasur Jeonghan sambil scroll - scroll foto dia selama pulang kampung.
"KRS kan online. Ngapain banget pergi sih. Jurusan gue udah pasti makulnya, kalau kurang sksnya tinggal ambil kelas apa kek. Kelas utama abis kursi ya laporan ke kajur," Jeonghan kini sudah benar - benar bangun dan mulai merapikan rambutnya, 'harus keramas nih' ucapnya.
"Apa gue pindah jurusan aja kali ya. Biar bisa liburan lama, balik cus udah tinggal masuk aja " jeonghan cuma natap sepupunya males. "Bodo ah soo. Bodo,"
"Kak jeonghan!!!" Suara teriakan seungkwan kini yang membuat jeonghan bergerak malas.
"Ada apa sih semua orang cariin gue,"
Seungkwan masuk dengan santainya ke kamar jeonghan. Masih dengan celana pendek coklat dan kaos kebesaran, khas bangun tidur ku belom mandi.
"Eh ada kak jisoo. Nggak bawa oleh - oleh nih kak?"
Jisoo tertawa sebelum memberikan sebuah paper bag ke seungkwan, "kemaren beli satu box thai tea nih waktu transit di suvarnabhumi. Bawa aja,"
seungkwan melirik isi paper bag, 3 bungkus besar thai tea di dalamnya"Iih kak jisoo baik deh. Maacih kaak,"
"Kamu kenapa cari aku?" Jeonghan akhrinya bersuara.
"Oh. Mau pinjem buku penelitian punya kak jeonghan nih,"
"Ntar. Ku cari dulu. Nanti ku kasih. Emang udah ambil kelas kamu? Jadinya ambil peminatan apa?" Jeonghan malas untuk berdiri sekedar menegcek tumpukan bukunya.
"Ambil broadcast lah kak. Aku mana sanggup ambil bisnis, mati muda aku nanti kak,"
"Ih, kamu ambil broadcast, nanti kalau butuh buat actor gitu aku aja. Free kok. Nanti buat lokasi shoot pake aja cafe aku," Jisoo dengan mata berbinar mengatakan pada seungkwan.
Seungkwan memeluk jisoo dengan senang. "Oke deh kak jisoo. Siap!" lupa dia kalau belum mandi.
Di waktu bersamaan, ketika jeonghan masih telungkup di kasurnya, seokmin sudah berada di radio tempat kerjanya. Ia berjalan menuju ruangan kepala programmer di radionya. Disaat bersamaan, jihoon baru keluar dari studio untuk take acara radio pukul 12.
"Hai kak jihoon. Udah ready ya kak untuk jam 12?"
"Udah siap semua kok studio. Kamu yang pake?"
"Iya. Hari terakhir siaran siang nih kak," Jihoon menyerahkan kunci studio padanya.
"Kok ganti? Udah keluar jadwal mu?"
"Udah nih kak. Ini mau ketemu mas bobby mau ganti jadwal," Bobby adalah program director dari acara seokmin di radio ini.
"Okedeh. Aku kayaknya akan ganti ke malam sih. Udah sibuk sekarang. Harus urus penelitian buat skripsi,"
"Yah, nggak sama kak jihoon lagi dong," muka seokmin dibuat dengan bibir mengerucut.
"Apa sih. Lebay," dan kertas jadwal siaran mendarat di kepala seokmin.
Berbeda dengan mereka semua, seungcheol kini tengah bersantai, bukan di kos nya, tapi di rumah adik sepupunya. Mumpung pasangan yang punya rumah lagi di luar. Ia tiduran dengan santai di sofa tv, kaki nya udah nangkring di meja.
"Laki lu mana dek?" Seungcheol sok bertanya, padahal tadi jonghyun juga pamitan sama dia, asistensi katanya.
"Kerja doi mas. Golek duit nggo aku mangan, (cari uang untuk makan aku)". Ini lagi adeknya ikut mainan.
"Dek. Kamu jadi ambil double degree?" Seungcheol seenaknya mengambil kripik lays di meja dan membukanya, padahal minki udah wanti - wanti itu kesukaan Jonghyun.
"Jadi sih kayanya. Di univ swasta deket sini kok," minki kini duduk di sampingnya.
Tiba tiba saja seungcheol dengan santai menepok paha minki yang terekspos karena menggunakan celana pendek.
"Opo sih mas. Nepok nepok. Lha mbok pikir pupu ki opo, pelecehan iki, (apa sih mas. Main tepok. Kamu pikir pahaku apa. Pelecehan ini)."
"Kamu di rumah kalo ada jonghyun yo gini ni? Mung bokseran tok? (Kamu di rumah kalau ada jonghyun juga seperti ini? cuma Pakai bokser aja?)"
"Iyalah. Masa pake panjang panjang. Ya ogah aku,"
"Ati ati lho dek. Belom lulus udah gendong anak lu," minki memutar matanya jengah atas kebodohan kakaknya.
"Kok koe soyo edan to mas. Aku kan ra bakal meteng, (kok kamu makin gila mas, aku kan nggak bakal hamil)"
"Ya kan siapa tau aja,"
"Kamu emang harus mundur aja deh dari calon bem univ. Makin sedeng lu mas,"
"Jangan gitu doong. Udah tinggal sebulan lagi nih. Minggu kedua kuliah kampanye. Minggu pertama bulan kedua udah pemilihan. Tinggal dikit lagi. Jangan lupa milih gue. Suruh laki lu juga,"
"Kan tapi koe bakal sibuk mbek bem, kkn, durung skripsi, (tapi nanti kamu bakal sibuk sama bem, kkn, belum lagi skripsi)"
"Skripsi gue semester 8. Jabatan selesai semester 8 jalan dikit. Sante aja,"
"Sak karepmu wes mas," (terserah kamu aja lah mas)
-x-
Yeay! fanfic ini resmi di mulai!!!
Ini akan bahas kehidupan anak kos (dan anak rumahan), proyek - proyek anak ilkom, walaupun nggak semua proyek di bahas. Ada intrik individu, couple, yes this is bxb.
Fokus intrik mungkin ke intrik politik, kalau yang tidak terbiasa dengan intrik politik, akan ada penjelasan nya nanti. Ini bukan untuk memengaruhi pandangan politik kalian, but kalian perlu tau bahwa kaya begini tuh ada loh...
Dah lah, malah jadi spo lagi macem soonyoung. Di tunggu aja tanggal main nya...
see you~ dont forget comment and vote!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SIKOM (Seventeen As Mahasiswa ILKOM)
FanfictionFocus on Ilmu Komunikasi study. "Siapa yang bilang di ilkom main - main doang. ke kafe sana sini, kuliah kelar" - "Kita ke kafe itu kerja. cari duit." - "Yang bilang kita bisa hidup senang, tidur tepat waktu mana?" - "Mau kalian balik jam 3 pagi sel...