Deru Angin

5 2 0
                                    

Kali ini angin bersuara,
bersuara panas di telinga,
Sebagai pertanda bahwa ia sudah tua,
Dalam gersang ia rapuh,
Dalam banjir ia murka,
Dan dalam hujan ia menangis,
Ia begitu sedih,
sedih karena tangan tangan penghancur,
Sedih karena orang yang tak berperasaan,
Sedih dengan itu dan membuat nya semakin hancur,
Hanya waktu yang kan menjawabnya,
Keindahan atau kehancuran.

The PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang