Hai Radni

25 3 1
                                    


      Namaku Andra Dwi Pangga, panggil saja Andra. Aku adalah seorang mahasiswa di Universitas Tanjungpura Pontianak, yang kini sedang libur panjang selama 1 bulan.

    

      Hobbyku adalah bela diri menekuni dunia persilatan sejak aku SMA dulu, dari hobbyku itu aku menemukan banyak pelajaran hidup antara keluarga, persahabatan dan juga cinta. Oh ya, perkenalkan aku adalah pria yang cepat emosian ha-ha-ha pemarah tepatnya.

         Masalah cinta sepertinya tidak diragukan lagi untuk semua manusia, siapa sih yang tidak pernah jatuh cinta? Mungkin dalam hal berpacaran tidak universal namun soal rasa jatuh cinta seperti tertarik pada lawan jenis maksudku, siapa yang menolak? Semua manusia pasti merasakannya.


         Baru-baru ini aku kembali sendiri, kekasihku mendua dengan alasan yang tak pasti. Ia mengatakan bahwa ia hanya ingin sendirian saja saat ini dan akhirnya memutuskan hubungan kami secara sepihak. Beberapa bulan kemudian tampak status dimedia sosialnya muncul diberandaku, yang menandakan bahwa ia telah jatuh cinta kepada seseorang. Ya mau apalagi? Aku juga akhirnya memutuskan untuk sendiri dan tak ingin lagi menjalani hari dengan seorang kekasih hati.

         Namun semua itu runtuh seketika, cerita ini dimulai ketika aku mengenal seorang wanita yang sangat berbeda dari wanita lainnya. Namanya Radni, Radni Aulia Asyifa Nasution. Namanya sungguh panjang bila ku ucap dalam ijab kobul atau ijab sah, untung saja nama Ayah yang dipakai untuk menjadi wali istri jika menggunakan nama Ibunya maka habislah nafasku, ha-ha-ha lebay.
Radni memang gadis biasa seperti gadis lain pada umumnya, namun yang membuat ia berbeda adalah cara dia mencintaiku.

         Saat itu aku bertemu dengannya ketika dia mengikuti ospek. Dia adalah adik tingkatku, teman-temannya biasa memanggilnya Radni. Setelah aku mengenalnya aku merasa dia adalah pribadi yang baik, ya walaupun kurasa ia sedikit mengesalkan. Tapi semakin lama aku mengenalnya dia semakin asik ketika kami berhubungan dalam media sosial

        Dia sering menceritakan tentang masalahnya kepadaku dari hal penting hingga hal tidak penting menjadi pembahasan kami sehari-hari sehingga bahan pembicaraan kami tidak pernah habis dan aku pun meresponnya dengan baik. Ia juga sering menceritakan tentang kesehariannya kepadaku, ada yang bilang bahwa dia menyukaiku. Awalnya aku tidak percaya, karena menurutku dia adalah seorang perempuan yang cantik. Tidak mungkin dia bisa menyukai karena aku yang hanyalah seorang pria biasa.
Beberapa bulanpun telah berlalu kami pun semakin dekat dan semakin sering berbagi cerita.

       Seiring berjalannya waktu aku pun mulai menyukainya, kabar burung terdengar ditelingaku bahwa dia juga menyukaiku. Dia bisa membuatku kembali percaya akan adanya cinta, walaupun sebenarnya saat itu aku sedang merasakan pahitnya percintaan sehingga membuatku truma. Trauma itu diberikan oleh seseorang sebelum aku mengenal Radni dan faktanya trauma itu belum sepenuhnya sembuh.
Bulan itu adalah bulan September dimana itu adalah bulan ketika aku lahir kedunia. Dia pun bertanya kepadaku.


   "Kamu lahir tanggal berapa?"
  

   "Aku lahir tanggal 26 september tahun 1998"

       Jawabku singkat, padat, namun jelas.
Ia pun tertawa kemudian berkata,

     "Berarti bulan ini kamu ulang tahun dong? Hehe"

Aku tersenyum hangat seraya berkata,

     "Hehe iyaa bulan ini”.


Sikapnya terlihat mencurigakan, apa pentingnya menanyakan tanggal berapa aku lahir? Akupun bingung dan merenung sejenak. Tak lama kemudian ia mengajakku untuk ikut bersamanya untuk nongkrong di sebuah cafe, awalnya aku tidak menyangka bahwa dia akan memberikan aku sebuah kejutan. Aku pikir itu hanyalah hal biasa ketika seorang wanita mengajakku nongkrong disebuah cafe dan menyuruhku untuk cepat menyusul.






***

Hold OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang