project komunikasi bisnis

348 52 15
                                    

Jeonghan terlambat. Di hari pertama kuliah. Dengan dosen paling sadis. Habislah dia. Mana kelas ada di lantai tiga. Kakinya udah mau copot aja rasanya. Kelas pagi ini adalah kelas Teknik Lobi dan Negosiasi. Dosenya Mbak Aul. Dia punya peraturan, dia akan masuk kelas 10 menit dari jadwal. Dan setelah ia masuk kelas, tidak boleh ada yang masuk kelasnya. Dan sekarang sudah menik ke 20 dari jadwal. Mari berdoa untuk keselamatan Jeonghan.

Jeonghan memberanikan diri mengetuk pintu kelas dan menyembulkan kepalanya. "Maaf kak, saya terlambat,"

Dosen perempuan muda itu melihatnya, "oh kamu. Duduk. Untung masih pertemuan pertama. Besok coret kalo telat lagi," 

Jeonghan menunduk, "iya kak. Maaf. Tidak akan diulangi," dan ia memilih duduk di kursi paling depan.

Perkuliahan pertama, seperti biasa adalah pemaparan materi selama satu semester, bobot nilai, peraturan, tugas, dan yang paling utama adalah projek. Mata kuliah tertentu tidak ada ujian, tapi ada project yang harus di kerjakan sepanjang semester. Project nya apa dan bagaimana bisa berbeda beda tiap tahun and its always full of suprised.

Kakak dosen sudah berdiri, slide sudah menunjukkan tulisan "PROJECT 2018". Ya mari berdoa untuk kelas Teknik Lobi 2018.

"Yak. Seperti sebelumnya, mata kuliah ini tidak ada uas. Diganti dengan project. Projeknya adalah kalian harus menerapkan materi dalam kelas ini untuk bisa mendapatkan klien dan kalian bisa masuk ke dalam tim kamapanye mereka. Di lakukan dengan kelompok sebanyak 2 orang, kalian pilih sendiri. Saya lihatnya di daftar absen kelas ini ganjil ya. Nah kalau begitu, yoon jeonghan," jeonghan mendongak, dalam hati berdoa agar yang ia takutkan tidak kejadian.

"Iya kak?"

"Karena kamu terlambat. Padahal kamu harusnya tau dari semester 1 saya paling tidak mau ada mahasiswa yang datang setelah saya, projek ini kamu kerjain sendiri ya. Projek seperti ini cetek lah buat mu yang sering di hire agensi agensi," jeonghan hanya igin melempar badannya ke kasur.

"Kalian mau lobby siapapun terserah, tema campaign nya apa juga terserah. Time tablenya 1 minggu sebelum uas selesai campaign harus sudah selesai. Kalau cuma 1 bulan gimana? boleh, bebas. UTS nya nanti paper biasa sesuai materi. Hasil akhir uas adalah proposal dan laporan akhir. Kalian boleh minta dana dari klien selama ada laporan dana nya. Segitu saja. Ketemu minggu depan, kelompok 1 sudah siap presentasi ya. Sama besok kalian laporan siapa klien atau calon - calon kalian," ya jadi begitu, tidak cukup projek namun tetap ada tugas paper rutin mingguan.

Hari kedua kuliah, jeonghan untungnya tidak terlambat, karena hari ini dia memiliki 2 kelas berurutan. 9.40 dan 12.20. Pada kelas jam 9.40 adalah kelas komunikasi gender, yang ia syukuri karena, walaupun tugas akhirnya projek hanya berupa hasil penelitian analisis media. Itu sudah lebih dari nikmat untuk jeonghan. Paling tidak ia hanya perlu mencari masalah gender di media dan menganalisisnya. Nah kelas kedua ini yang bikin jeonghan kalang kabut, kelas ini adalah kelas lanjutan dari semeter sebelumnya, jika di semester 4 dia dapat manajemen kehumasan, ini adalah kelas tingkat lanjut, manajemen krisis. Kelas menejemen PR saja proyeknya sudah berhasil membuat jeonghan tidak tidur di akhir semester, apa lagi ini. 

"Dosen makul ini siapa?" Tanya jeonghan pada teman di sampingnya, yuri.

"Menurutmu? Ini makul lanjutan. Siapa lagi kalau bukan mas suga" 

Jeonghan menelungkupkan wajahnya, "moga dosen satunya bu dewi aja lah. Mati lagi aku kalau mas Ong lagi, apa kabar ip semester ini,"

Dan jeonghan harus menelan pil pahit, mas Ong adalah dosen pertama yang memasuki kelas ini.

"Saya dengar, kalian dapat projek ya untuk teknik lobi?"

"Iya mas," koor 21 mahasiswa kelas tersebut.

SIKOM (Seventeen As Mahasiswa ILKOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang