1. Halte Bus

26 5 0
                                    

Anya...

Lagi-lagi hujan turun deras. Sedangkan aku bahkan lupa bawa payung atau sejenis apapun yang mampu melindungiku dari rintik hujan. Maka ya sudah, aku terpaksa berteduh sementara disini. Meratapi diri yang tak berani pulang karena takut basah. Hujan benar-benar membuat diriku tidak berkutik sekarang.

Ditambah lagi suasana hatiku yang sedang jengkel. Kondisi ini membuatku merasa terjebak dalam rasa syukur dan tambah jengkel pula. Karena disisi lain aku bersyukur tidak harus membawa perasaan kecewaku saat ini. Sekaligus tambah jengkel karena aku tahu mama pasti khawatir aku terlambat pulang. Benar-benar deh, situasi saat ini bikin bingung.

Selain itu, hujan juga sepertinya tidak menunjukkan dirinya akan segera reda. Jadi aku harus bagaimana? Apa aku harus menembus hujan dengan resiko masuk angin? Atau aku harus menunggu disini entah sampai kapan? Sungguh pilihan yang sulit mengingat besok aku akan masuk MOS alias masa orientasi sekolah. Kan tidak lucu ya, hari pertama ijin karena demam.

Ah, menyebalkan sekali! Tapi semoga saja ini tidak berlangsung lama. Bisa mati garing aku disinikan jadinya.

Andre....

Nasibku sepertinya, tunggu bukan lagi sepertinya. Tetapi memang sedang tidak beruntung. Tolong itu digaris bawahi dengan jelas dan tegas. Karena aku tidak bisa pulang gara-gara nyasar. Ditambah ponselku mati, maka lengkap sudah aku tidak bisa pulang dengan memesan ojek online. Sungguh naas diriku hari ini karena tidak mengikuti firasatku dengan baik dan benar.

Aku sekarang jadi terjebak hujan di halte bus ini. Aku benar-benar bingung harus bagaimana. Karena aku masih baru jadi pendatang di kota ini. Aku benar-benar tak tahu jalan pulang. Lalu sekarang aku hanya bisa terjebak pada satu pilihan. Mencoba bertanya pada seseorang, tetapi aku takut kalau justru malah disesatkan. Jadi aku harus bagaimana?

Sampai akhirnya aku memutuskan akan mencoba meminta bantuan dengan sangat terpaksa. Semoga seseorang bisa membantuku dengan benar. Aku putuskan bertanya pada gadis kecil yang sedang duduk dipojokan. Sepertinya dia baik, dan aku kira dia tidak akan keberatan membantuku.

"Permisi mba, bisa numpang tanya? Jl Anggrek itu disebelah mana ya?" tanyaku.

"Oh, masih lumayan jauh mas dari sini. Harus ganti angkot 2 kali. Kalau mau hanya sekali harus jalan kaki lumayan jauh. Bagaimana?" tanyanya.

"Saya kebetulan baru disini. Saya harus naik angkutan apa dan oper dimana ya?" tanyaku detail.

"Masnya baru ya di Semarang? Kalau saya antar saja sampai rumahnya mas bagaimana?" tawar gadis kecil itu.

"Ah, jangan ngrepotin mbanya..." jawabku sungkan.

"Tidak apa-apa. Kebetulan rumah saya juga daerah situ. Tapi nanti saya boleh pinjam payung? Nanti begitu sampai rumah saya, payungnya saya kembalikan balik ke rumah mas." tawarnya

"Oke." jawabku

Maka tanpa rasa canggung atau curiga, aku dan gadis itu pulang dengan angkot yang sama. Tak banyak yang kami bicarakan selain cerita mengenai diriku datang ke kota ini untuk mengejar mimpiku sebagai seorang guru. Aku melepas pekerjaanku sebelumnya, karena aku merasa itu bukan panggilan hidupku.

Begitulah akhirnya aku menghabiskan waktu berbincang dengan gadis kecil itu. Juga untuk pertama kalinya aku merasakan punya teman, yang betul-betul teman. Karena gadis ini benar-benar mengerti cara menjadi motivator yang baik untukku khususnya. Dia bahkan tidak menyalahkan diriku, justru mengajariku memenangkan keadaan yang saat ini aku jalani.

Dia begitu berbeda. Tetapi sayang, aku lupa menanyakan siapa namanya. Padahal aku sudah sangat berharap bisa bertemu dengannya lagi. Ditambah lagi, dia sudah terlanjur mengembalikan payung yang tadi kami sepakati untuk dia pinjam. Kenapa saat dia mengembalikan payungnya aku tidak menanyakan namanya. Juga bodohnya kenapa tidak juga aku mengantarnya pulang begitu sampai di rumahku? Aku jadi tidak tahu jejaknya sekarang.

Yah, tapi semoga takdir akan mempertemukan kami kembali....

Halte bus tempat kami berjumpa, apakah dia sungguh akan menghubungkan kami untuk selanjutnya???

Yah, gimana buat pembukaan. Udah seru belum ya?? Bab 1 emang masih gini aja sih. Tapi tunggu keseruan berikutnya aja ya.....

Kejutan !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang