"Eunwoo?!" seruku
sedangkan Eunwoo hanya tersenyum santai
"bisakah kita bicara berdua?"
"ta..tapi"
"jam 5 stadion" kata Eunwoo lalu berjalan pergi meninggalkanku
saat sampai didepan ruang guru ada yang memanggilku kencang, lalu aku berbalik badan dan menatapnya.
ohh ternyata yang memanggilku adalah Lee Lisa, wakil ketua osis. dia sungguh cantik, tak heran banyak cowok terpikat saat melihatnya.
"Lo dipanggil Mr. Chanyeol diruangannya. eh udah didepan ruang guru ternyata. oke deh gue balik dulu" Lisa menggaruk bagian belakang kepalanya, tersenyum ramah, lalu pergi
tak heran banyak cowok yang menyukainya, senyumannya sangat manis,hanya dia yang mau berbicara denganku, dan dia sangat baik
aku memasuki ruangan Mr. Chanyeol dengan cukup kesusahan karena membawa banyak kaleng jus ditangan
"permisi" kataku
"apakah kau yang bernama Keyla Lucas?" tanyanya kepadaku
aku mengangguk dan tetap melihat ujung sepatuku
"kenapa kau menunduk? apakah kau takut kepadaku?" tanya Mr. Chanyeol
"ahh.. tidak" jawabku
"lalu kenapa kau menunduk?"
aku menggeleng cepat
"duduklah" suruhnya
aku pun duduk dikursi didepannya
"aku menyuruhmu kemari karena aku mendengar nilai matematikamu terbaik sesekolah"
"dan aku memanggilmu kemari karena menginginkanmu menjadi tutor matematika keponakanku, apakah kau mau?" tanyanya cukup ramah
"tapi saya harus bekerja"
"tenang kau juga akan dibayar seminggu sekali. Dan bayarannya akan lebih besar daripada gajimu sekarang"
"benarkah?"
"ya. Apakah kau mau?"
"baiklah mulai kapan saya bisa bekerja?"
"nanti sore" Mr. Chanyeol memberikan secarik kertas kecil "dan itu alamat rumah keponakanku, baiklah kamu boleh keluar"
"terima kasih banyak pak" aku berbalik badan dan mulai berjalan
"eh tunggu" cegah Mr. Chanyeol
"ya? Ada apa?"
"minumanmu ketinggalan"
"ohh iya" aku hanya cengir kuda
"untuk apa kau membeli minuman sebanyak ini?"
"untukku dan teman temanku pak, permisi"
Skip>>>
Sikapku kembali seperti biasa saat mulai memasuki kelas. Dapat ku lihat golongan Jisoo yang sedang menambah ketebalan make upnya
"i..ini" aku meletakkan seluruh minuman itu dimeja
"ngapain lo tetap berdiri disitu?" tanya Jisoo
"kau belum memberiku uangnya" tanganku mengadah
"untuk apa? Lagi pula ini juga tugasmu"
"ta..tapikan"
"halah bac..."
Brak!!!*bunyi gebrakan meja
Semua arah wajah melihat meja guru
"lo" tunjuk seseorang yang tadi mengebrak meja, ia menunjukku?
Ku liat dia berjalan kearah ku. Oh tidak, yang ku ketahui dia adalah murid paling bandel disekolah, walaupun bandel tapi dia cukup berprestasi. Namun ia tak pernah melihat lawannya lelaki tah atau perempuan.
Dia berjalan lurus ke arahku, eh? Tidak dia melewatiku, dan? Berhenti pas didepan Jisoo
"hai sayang" goda Jisoo
"berikan duitnya" kata Yoongi tajam, yah seseorang yang tadi menggebrak meja adalah Min Yoongi, seorang yang tak kenal ampun ataupun rasa kasihan.
"kan emang udah tugas dia" kata Jisoo
sambil melirikku Yoongi mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu dan meletakkannya diatas minuman kaleng tadi
"thanks beb udah dibayarin" entah mengapa gaya bicara Jisoo membuatku mual
"gue bayarin lo? Sudi banget gue? Orang ini gue beli buat gue sendiri"
Tak lama teman satu geng Yoongi datang mengambil minuman minuman itu lalu pergi
Dan aku segera mengambil uang itu dan kembali duduk ditempatku
Skip>>> pulang sekolah
Aku berlari menuju halte, aku baru keluar dari sekolah pukul 4. Perjalanan menuju stadion memerlukan waktu 30 menit itupun bila tidak macet
Ini semua gara gara aku harus membantu Jisoo and the geng untuk mengerjakan hukuman mereka
Tak lama bus datang dan aku segera naik
45 menit perjalanan dan aku segera turun menuju stadion
Kulihat Eunwoo duduk sendiri dibangku tribun, dan aku segera duduk disampingnya
"hai kak" katanya namun dengan tatapan lurus kedepan "apakah kau tak merindukanku?"
Tanpa basa basi aku segera memeluknya, dan menangis sesegukan dalam dekapannya
"apakah selesai menangisnya" katanya lalu mengacak rambutku, aku memeluk manja tanggannya
Sungguh aku rindu saat seperti ini, biarkan orang lain menganggapku kakak yang manja, aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan adikku
Aku dan Eunwoo hanya berjarak 2 tahun
"sejak kapan kau pindah?" tanyaku, setahuku Eunwoo bersekolah di Seoul, dan mengapa dia sekarang berada di Daegu?
"aku merindukanmu dan eomma, maukah kau ikut tinggal denganku?"
"tapi...."
"ayolah kak, mommy juga sangat berharap kakak dan eomma pindah kesana"
"baiklah namun saat disekolah jangan menyapaku, pura pura saja kau bukan adikku"
Ketahuilah aku hanya tak mau semakin dibully hanya karena adikku sangat tampan namun diriku?
"ehmmmmm.... baiklah"
"sejak kapan kau pindah?" tanyaku lagi
"udah dapet 2 minggu lebih, kenapa kakak mau dibully seperti itu?"
"dimana ada orang yang mau dibully" tanyaku balik, dan Eunwoo hanya mengangguk tanda mengerti
"eh sudah jam setengah 6!" seruku
"kenapa?" tanya Eunwoo
"aku harus mengajar"
Eunwoo berdiri dan mengambl tasku
"ayo ku antar"
Aku hanya tersenyum bahagia bisa memiliki adik seperti dia