Apa yang akan kau katakan jika semua yang kau katakan akan menjadi kenyataan? Tentu indah bukan? Pasti menyenangkan. Namun, tak seindah itu. Semua yang kau katakan akan terjadi. Kau tak boleh memaki orang karena makianmu itu akan menjadi kenyataan. Tentu sulit, maka tutuplah mulutmu rapat-rapat.
Siang ini, matahari bersinar terik sekali, Adhin belum pulang sekolah, ia memikirkan nilainya. Kertas yang ia pegang bertuliskan namanya dengan angka 75 di kotak besar di sampingnya. Jika ia pulang, ia akan dimarahi. Jika ia tidak pulang, tentu ia juga akan dimarahi, semuanya serba salah. Tak lama, Adhin pulang, dengan berjalan kaki. Setitik dua titik air jatuh membasahi rambutnya yang memang sudah dibahasi keringat. Ya, itulah salah satu kesialannya: hujan.
Ketika hujan membasahinya, ketika mentari pun membencinya, ketika pohon-pohon pun tak mau meneduhkannya, disitulah Tuhan mengabulkan doanya.
YOU ARE READING
Si Pahit Lidah
AbenteuerAdhin adalah seorang pendiam, tapi menapa ia selalu diam? Adakah rahasia yang disembunyikannya?