"Berhenti mengikutiku!!!". Protes seorang gadis bermata sipit dan rambut pirang sebahunya serta kulitnya yang putih seperti porselen membuatnya terlihat sangat cantik bagi pria tampan dihadapannya.
"Tidak mau" tolak pria tampan tersebut.
Gadis itu memutar bola matanya jengah, seraya memijit pelipisnya menandakan bahwa ia sedang pusing sekaligus bingung mengapa pria dihadapannya ini sering sekali mengikutinya.
"Aisshhhh... Mengapa kau terus terusan mengikutiku huh?!!"
"Karna aku menyukaimu"
.
.
.
.
FlashbackGadis cantik bermata sipit sedang asik berjalan disepanjang koridor sambil menenteng sebuah buku dengan judul " Kimia " dengan raut wajah datarnya.
Sesekali dia membuka buku yang dipinjamnya di perpustakaan tersebut dan sedikit membacanya membuat orang yang berpapasan dengannya menegurnya untuk memperhatikan jalan, tapi gadis itu mengabaikannya, buku yang ia baca itu lebih menarik baginya.
Hingga ia jatuh tersungkur karna tanpa sengaja menabrak seseorang, ia mendongak menatap seseorang yang menabraknya, tidak lebih tepat ialah yang menabrak seseorang tersebut. Dilihatnya tiga pria tampan yang juga ikut menatapnya.
Gadis itu berdiri kemudian mengucapkan kata "maaf" dengan masih mempertahankan wajah datarnya tersebut. Tanpa menunggu jawaban dari pria tersebut, ia berlalu hendak meninggalkan ketiga pria tampan tersebut.
Namun langkah terhenti saat merasa tangannya dicekal oleh seseorang. Gadis itu menoleh menatap pria yang mencekal tangannya. Ditatapnya pria tersebut dengan tatapan seolah menyiratkan kalimat "Lepaskan".
Tapi pria tersebut enggan melepaskan cekalannya. Kemudian menarik gadis tersebut lebih dekat dengannya. Keduanya saling menatap, sang pria menatap dengan tatapan terpukau oleh kecantikan gadis dihadapannya dan sang gadis yang menatap dengan tatapan datarnya.
"Apa kau tidak tahu sopan santun?" sang pria lebih dulu bicara.
"Aku tahu" jawab gadis tersebut.
"Aku belum mengatakan aku memaafkanmu, kenapa kau hendak berlalu begitu saja?"
"Aku tidak peduli maaf darimu, yang penting aku sudah minta maaf mau kau memaafkanku atau tidak aku tak peduli. So please lepaskan tanganku". Gadis itu berujar dengan masih mempertahankan ekspresi datarnya.
"Apa kau tidak tahu siapa aku?". Pria itu kembali bertanya.
"Tidak". Kedua teman pria tersebut tertawa mendengar penuturan gadis tersebut.
"Bagaimana bisa kau tidak kenal siapa aku? Heol semua orang disini mengenal diriku." ucap pria tersebut sombong.
Gadis itu tersenyum mengejek.
"Bukan semua tapi hampir, dan buktinya aku memang tidak mengenalmu, dan apa untungnya juga bagiku untuk tahu siapa kau? Lebih baik kau lepaskan tanganku". Gadis itu melepaskan cekalan sang pria.
"Membuang waktuku saja". Sinisnya.
Kemudian dia pergi meninggalkan tiga pria tampan yang menatap cengo kearahnya.
Prok...prok...prok...
"WOW is amazing seorang Bryan Abdi Wijaya ternyata tidak benar benar terkenal.. Hahahaha" tawa salah satu dari mereka pecah. Menimbulkan sedikit kebisingan di koridor kelas yang cukup sepi tersebut.
"Dia sungguh berani Bry" ucap salah satu nya lagi sambil menepuk bahu pria yang bernama Bryan.
"Yes, your right" ucapnya seraya menyeringai detik selanjutnya kedua temannya tersebut terkejut dengan hal barusan yang dikatakan oleh Bryan.
"And I want her".
***
Hello hellooooo
Maaf ye ceritanya rada rada aneh soalnya ini cerita pertamaku
so sorry jelek ya ehe😁Kritik dan saran sangat diperlukan...
Dont forget to comment and vote, oke👌
Lupyuhhhhh😘😘😘