Chapter 6: Are You Kidding Me?!

1.1K 16 0
                                    

Niall’s POV

“Aku ke toilet dulu, ya,” ucap Jasmin.

“Yoo,” balasku sambil membuka ponselku.

“Hey, guys. I think our project is failed,” ungkap Liam di sebelahku. Oh iya, aku lupa project yang akan kami buat untuk Jasmin! Haah, seharusnya kami membuatnya ketika tadi kami semua di kolam renang.

“Oh damn, I’m really forget about that,” tambah Harry menggaruk-garuk kepalanya.

“What will we doing now?” tanya Louis yang kemudian terlihat bingung juga. semua terdiam memikirkan suatu rencana baru sebelum Jasmin kembali.

“How about make some video here? Seperti kita berenam berkaraoke bersama?” ucap Zayn memecahkan keheningan. Kini semuanya kembali terdiam sambil menatap Zayn.

“Argh, am I wrong again?” lanjut Zayn sambil memanyunkan bibirnya.

“You’re brialliant, Zayn! I heared it from Jasmin, her friend is Directioner,” ucapku gembira.

“Really? Bagaimana jika kita semua mengajak Jasmin bernyanyi lagu-lagu kita lalu merekamnya tanpa sepengetahunnya,” usul Harry yang mulai mengambil handycam di laci TV.

“That’s amazing idea, Harold,” ucap Louis yang mulai menyiapkan berbagai benda-benda aneh miliknya.

“I will let Harry’s handycam here. What do you think, guys? Good place?”

“Good, Zayn. I will seek for our DVD tour,” kali ini Liam yang mulai mengobrak-abrik laci TV.

“What are you doing, lads?” tanya Jasmin yang tiba-tiba kembali dari toilet.

“Hey, Jasmin. Would you sing a song with us? It’s for make your feeling feel better? Ok?” tanyaku sambil menarik tangannya.

“Um, ok. I think it’s good idea,” seyumnya padaku.

“Yes!” teriak semuanya. Louis memberikan kami benda-benda aneh. Kacamata hitam, bulu-bulu, wig, kumis, and everything that he has. For this time, I know that Louis collecting many weird things. Selama kurang lebih 2 jam, kami terus bernyanyi. Mungkin jika dikumpulkan, sudah berton-ton tawa yang yang terkumpul selama durasi 2 jam ini. Kini aku, kami maksudku, bisa melihat senyuman dan tawa Jasmin yang kembali tanpa beban. Syukurlah dia mulai kembali tersenyum seperti biasa lagi.

“Jasmin, can you scream with us ‘Happy Birthday’ to that handycam on the television?” tanya Louis yang mulai mengecilkan volume televisi.

“Sure. Come on guys, one.. two… three…” Jasmin memberi aba-aba dan…

“Happy Birthday!” teriak kami semua sambil meloncat setinggi-tingginya. Setelah itu Harry berlari sambil mematikan handycam-nya.

“Oh ya, guys. That’s video for what?” tanya Jasmin. Semua terdiam panik.

“That video for my friend’s birthday, Jasmin,” jawabku beralasan.

“Yeah. Tomorrow is Niall’s friend’s birthday. So, we want to make some surprise for her,” tambah Harry.

“For her? Is she your girlfriend?” tanya Jasmin. Entah mengapa ekspresi di wajahnya berubah.

“What?! You have a girlfriend, Niall?” tanya Liam kaget.

“Hey guys, am I look like have a girlfriend? I haven’t,” timpalku sambil menaikkan sebelah alisku.

“But you will, Niall,” senyum Jasmin licik. Cantik, “sorry, guys, I must go somewhere now,” lanjut Jasmin sambil merapikan tasnya, “thanks for today.”

When Asphodel Start to BloomWhere stories live. Discover now