Jiyeon pulang ke rumahnya. Sampai disana, Jiyeon disambut oleh sang kakak yang sudah memasang wajah tidak suka "Bagus, sudah tau cuaca akan hujan kau malah berada di luar sana entah berbuat apa" Jiyeon tidak mendengar ucapan kakaknya dengan baik. Ia lebih memilih membuka sepatu nya dan berjalan menuju ke kamar nya "Park Jiyeon dengarkan aku dulu hei"
Jiyeon menghentikan langkahnya "Ada apa eonnie?" tanyanya dingin "Belikan aku mie instan! Aku sudah lapar. Kau terlalu bermanja manja diluar sana Sehingga kau lupa tugasmu untuk memasak hari ini.Lain kali jangan ulangi kau mengerti?" Jiyeon menghela nafasnya mendengar ocehan kakaknya yang sudah seperti rel kereta api baginya. Tanpa mengganti seragam sekolahnya Jiyeon berjalan keluar rumah untuk membeli pesanan eonnienya itu
Di luar pintu, Jiyeon berhenti sesaat. Gerimis masih turun saat itu. Jiyeon mencoba untuk tidak mengikuti rittikan air hujan yang sedang turun itu dengan air matanya yang hampir ikut turun. Jiyeon sedih dengan keluarganya. Tiap kali Jiyeon salah pasti akan langsung di komentari. Bukannya Jiyeon tidak suka di komentari hanya saja dia bahkan tidak pernah mendengar pujian yang keluar dari mulut keluarganya. Jiyeon sangat sedih. Jiyeon mengambil payung diteras rumah dan pergi menuju market terdekat.
Di tengah perjalanannya Jiyeon dihentikan oleh seseorang. Jiyeon menoleh dari bawah sampai atas wajah orang itu
"Sehunie!" Sehun tersenyum ke arah Jiyeon sambil mencubit pipi sahabat nya itu
"Eoh Jiyeonie mau kemana hm?" Jiyeon yang tadinya sedih seketika refleks membalas senyuman sang sahabat
"Aku ingin ke mini market" Sehun mengangguk
"Aku ikut ya?"
"Teresah. Yasudah kajja"
Jiyeon dan Sehun berjalan bersama menuju market dekat perumahan mereka. Sampai disana, mata mereka langsung dibininari indahnya market yang sedang ramai itu "Wah tempat yang bagus Jiyeon-ah aku suka sekali disini" Jiyeon melihat Sehun yang sedang kagum itu "Tentu saja Sehun-ah kalau kau mau, bangun saja rumahmu di samping kasir yang ada disana" Sehun mengikuti arah tunjuk Jiyeon "Kasir?" Jiyeon mengangguk "" Yak Park Jiyeon kau pikir aku ini anjing penjaga eoh?" Jiyeon menertawai Sehun yang lugu
"Ahhaha Sehun-ah jangan kampungan begitu! Kau ini seperti tidak pernah kesini saja. Sudahlah kajja ke tujuan awal"
Jiyeon menarik Sehun yang mulai sibuk dengan tatapan kagum nya. Sehun mengeluarkan ponsel nya dan menyalahkan data seluler kemudian membuka instagram. Sehun mengajak Jiyeon selfie namun gadis itu menolak
"Kau ini apa apaan eoh!"
"Ayolah sahabatku sekedar mengabdikan momen bersama. Kau tau bukan, Jiwon selalu mesra dengan kekasihnya . Masa kita berdua tidak? Ayo kita buat dia cemburu besok"
Jiyeon memikirkan ucapan Sehun "Yak kau boleh juga Sehun-ah nanti kau posting di akun mu. Buat caption" tanpa Jiwon kami bahagia" Sehun memprotes "Itu alay tau" Jiyeon terkekeh "Lalu apa?"
Sehun agak berpikir "Ah aku lelah memikirkannya. Nanti saja kita pikirkan"
"Apa? Caption apaan itu? Malah lebih alay dari dari usulan ku" Sehun memandang Jiyeon menganga "Astaga Jiyeon-ah bukan itu caption yang akan ku buat. Aku cuma ingin mengajak mu belanja lebih dulu arghk kenapa kau menjadi bodoh begini sih?"
Jiyeon menyadari kebodohan nya. Dia sempat berpikir bahwa tadi Sehun ingin membuat caption itu. Ternyata dia hanya ingin Jiyeon untuk belanja
"Ahahaha mianhae ku pikir tadi kau ingin membuat caption yang begitu. Aigoo aku seperti nya kurang fokus"
"Huh! Makanya sebelum bepergian minum aqua"
"Aishh korban iklan! Kau baru tau soal itu jangan sok menceramahi ku. Kau itu hanya tau seluk beluk mobile legend. Kau bahkan tidak tau dari mana aqua itu berasal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Humorous vs Depression
FanfictionJiyeon gadis Humoris yang terkena Depresi. Dikenal dengan kehebatannya dalam berkomedi atau melawak, Jiyeon diam-diam punya penyakit serius yaitu depresi. Penyakit yang bisa menyebabkan si penderita bunuh diri jika tidak diobati. Tidak ada yang men...