tiga

33 7 4
                                    

"terima kasih" kataku saat sampai di depan gedung apartemen yang ku tuju

"dengan senang hati, aku pulang dulu kak" katanya. lalu mobilnya berjalan meninggalkanku

aku segera masuk ke gedung apartemen, menekan tombol 12 saat didalam lift. keluar lift dan menekan bel didepan apartemen yang memiliki angka 903

keluarlah seorang yeoja yang sangat cantik. kira kira seumuran denganku?

"cari siapa?" tanyanya sopan

"aku disuruh mr. Chanyeol kesini"

"ohh.. silahkan masuk. silahkan duduk" suruhnya

aku duduk. dia masuk kedalam kamar. dan tak lama keluar sambil tangannya bergelantung manja pada tangan seorang namja yang cukup tinggi

MIN YOONGI?!!!

"dia sudah datang kan? aku pulang dulu" kata yeoja tadi lalu mengecup pipi Yoongi. dan pergi meninggalkan kami berdua

"apakah kau tak lapar?" tanya Yoongi

"Ti..tidak" jawabku

"oh oke. baiklah lanjutkan"

dia bisa bicara baku? wah?

aku segera menerangkan apa yang harus aku terangkan. dan tak terasa waktu sudah pukul 8 malam, dan aku mengantuk

"ini sudah jam 8 malam" kataku

"yah. gw tau lo mau pulang?"

"tentu saja! tak baik seorang gadis berada dirumah namja sampai malam"

"keluarga kolot" ejek Yoongi lalu berdiri meninggalkanku

mau kemana dia?

Yoongi kembali dan memberiku jaket.

"ini udah malem. lo gw anter. pake jaketnya! dingin! mobil gw diservis"

katanya lalu menarikku menuju parkiran dan kami berangkat naik sepeda sport miliknya.

Yoongi menjalankan sepeda motornya dengan sangat cepat. reflek aku memeluknya, dan merasakan kotak kotak dibagian perutnya🌚 maklum seseorang yang sangat polos pun bisa jadi yadong🌚

aku turun dari sepeda motor dan mengucapkan terima kasih kepadanya, saat akan ku kembalikan jaketnya dia bilang besok saja disekolah.

*Brak!

terdengar gebrakan keras dari dalam rumah. tanpa memperdulikan Yoongi, aku segera masuk kedalam rumah

dan melihat ibuku jatuh dan pingsan dilantai, dan terlihat ayahku yang memegang botol soju ditangganya, dan nafasnya ngos ngosan

"MAU APA KAMU? KAMU MAU JADI SEPERTI JALANG INI?" bentaknya kepadaku sambil menunjuk-nujuk ibu

*plak!

dia menampar pipi sebelah kananku keras. kacamataku jatuh dan pecah. aku meneteskan air mata, tak kuat dengan segala ini

dia akan menampar pipiku kembali

*bruk!

terdengar hantaman yang cukup keras

"om! sadar! dia anak om!" seru Yoongi

pertama kalinya aku melihat Yoongi yang seperti ini

"APA URUSANMU ANAK MUDA?!" seru ayahku dan dia memukul pipi Yoongi. dan terlihat darah mengucur dari sudut bibirnya. lalu ayahku pergi keluar rumah.

aku hanya bisa menangis dalam! sambil memeluk ibuku yang terbaring lemah

Yoongi mengeluarkan handphonenya dan menekan beberapa tombol

"BAWA SEKARANG JUGA CEPAT!" suruhnya kepada seseorang diujung telpon sana. aku tak mendengarkan kalimat yang pertama, aku terlalu fokus kepada ibuku sekarang

tak lama datang ambulan. dan ibuku dibawa masuk kedalam ambulan, saat aku akan ikut masuk Yoongi menarikku, dan menyuruhku ikut dengannya naik sepeda motor

dia membawaku ketaman kota, suasana sudah sangat sepi, dia menyuruhku duduk disebelahnya

dia mengambil sesuatu dari tasnya, kotak P3K? untuk apa dia membawa barang yang seperti itu?

dia menyodorkan kotak P3K itu kepadaku. aku yang paham dengan maksudnya segera mengobati lukanya

Yoongi meringis menahan sakit

saat selesai. ku masukkan kotak itu kedalam tas Yoongi. dan kita berdua hanya duduk melihat bintang bintang malam

"apakah kau...

*********************
teteteettttt:v udh ah sampe sini dulu. barsambung gaes🌚 otak gw lagi buntu🌚 lanjut hari minggu up lagi macam biasa kalo ada mood nulisss😚😚 oke? papayyyy

change? -mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang