Father for your son - 04

2.3K 299 44
                                    

Hal yang paling mengerikan adalah ketika kau melihat sendiri bagaimana satu persatu orang yang ada disekitarmu meninggalkanmu karena kematian.

-.-

_____________________________________________

Genangan darah tampak memenuhi lorong becek dan sempit itu. Tak lupa dengan tubuh yang terbaring kaku di atas jalan dingin itu.

"Kalian memang pantas mati, Violeta" gumam sosok yang berdiri menjulang di samping tubuh itu.

Di genggaman sosok itu tampak sejumput surai ungu gelap yang telah basah oleh darah. Pria itu membuangnya kesembarang arah lalu melangkah pergi meninggalkan lokasi itu.

'Kalian semua akan mati ... Violeta' gumamnya dalam diam.

________________________________________________

"Sebaiknya kau diam dan duduk manis di apartement hari ini, Hinata." ucap Sasuke penuh penekanan ketika mengetahui Hinata hendak pergi keluar lagi hari ini.

Hinata berdecak sebal lalu memindahkan Satsu kedalam gendongan Sasuke. Ia bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi dengan tergesa-gesa sembari menutup mulutnya. Sasuke mengikuti Hinata dan berdiri di depan pintu kamar mandi, tak lupa dengan Satsu di gendongannya.

Sejak kemarin atau lebih tepatnya sejak Hinata melihat foto tentang keadaan mengenaskan Konan, perut Hinata selalu bergejolak dan berakhir dengan memuntahkan seluruh makanan yang sebelumnya ia makan. Dan ini menjadi salah satu alasan kuat Sasuke untuk tetap menahan Hinata di dalam apartement hari ini.

"Apa kau hamil lagi?" tanya Sasuke santai dan ringan, seolah apa yang dia tanyakan adalah hal yang wajar untuk ditanyakan. Sontak Hinata langsung menoleh dan menatap tajam kearah Sasuke.

"Kau kira aku ini wanita seperti apa, hah?! Aku hanya akan tidur dengan satu pria dan itu artinya-"

"Kau hanya akan tidur dengan ayah biologis dari gumpalan air liur ini," sambung Sasuke dengan raut bosan dan datarnya.

Hinata segera mengambil Satsu dari tangan Sasuke dan berjalan keluar dari kamar mandi.

"Bagaimana kalau tes DNA?" tawar Sasuke dengan sedikit tidak jelas.

Langkah kaki Hinata seketika terhenti. Ia menatap Sasuke dengan raut bingung, entah mengapa semua hal yang di katakan oleh Sasuke terkadang membuatnya bingung dan kesal di saat yang bersamaan. Kalau Sasuke itu bisa di bunuh mungkin pria ini sudah tinggal nama saja sejak kemarin.

Seakan di tampar oleh kenyataan, Hinata merutuki dirinya sendiri. Sasuke itu masih di ragukan antara hidup dan matinya, dan bila memang sudah mati, kesempatan Hinata untuk menghabisi Sasuke lenyap sudah.

Okay, lupakan pemikiran sadistiknya.

"Apa kau gila?" tanya Hinata.

"Sayangnya aku masih 100% waras dan normal," jawab Sasuke cuek.

"Lalu kenapa kau mengatakan hal yang sangat tidak masuk akal, BAKA!!!" teriak Hinata kencang dan hendak menghadiahi Sasuke dengan pukulan mautnya. Namun, Sasuke jauh lebih cepat dan segera berpindah tempat.

Sasuke berdecak sembari melirik kearah Satsu yang saat ini tengah menatapnya juga dengan mata bulatnya.

"Buka matamu dengan lebar dan lihat kenyataannya bahwa anakmu itu sangat mirip denganku, Hinata" jelas Sasuke penuh penekanan.

Don't do it (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang