*C'M ~19~

10.8K 260 52
                                    

Ditunggu Vote dan Komennyaaa

^^HAPPY READING^^
_____________________________________

Satu bulan kemudian~

Sebulan belakangan ini ada yang aneh dengan Selena, Eren sahabat juga asisten pribadinya sangat merasakan perubahannya. Pertama, Eren tidak pernah melihatnya merokok lagi, asbak rokok diatas meja kerjanya terlihat bersih. Kedua, Selena lebih sering mengunyah buah-buahan dibanding berbagai macam snack kesukaannya. Terakhir kopi panas yang biasa menemaninya agar tetap terjaga dan fokus dalam rancangan bajunya kini berganti dengan segelas susu kental berwarna putih.

"Senang melihat perubahanmu" cetus Eren sesaat setelah seorang pramusaji melangkah pergi membawa pesanan makan siang mereka.

Selena mengedikkan bahunya "Entahlah, sepertinya aku sedang mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin" wanita itu tersenyum miris.

Mendengar jawaban Selena, wajah Eren mengerut bingung.

"Ingat perkataanmu beberapa waktu lalu ?"

"Tentang ?"

"Justin" Selena mengaduk minuman dihadapannya, kemudian melanjutkan "katamu cepat atau lambat perasaan Justin padaku pasti akan berubah karena wanita itu.." Selena berhenti sesaat menunggu reaksi Eren, wanita itu mengangguk megiyakan.

"Lalu ? apa yang kukatakan terjadi ?" tanyanya antusias.

"Tentu aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi" sahut Selena sewot "Sebulan lalu aku mengikuti saran menyebalkan darimu, dokter menyarankanku untuk memulai awalnya dengan gaya hidup sehat-"

"Kau melakukannya ?" Cela Eren masih dengan sikap antusianya.

"Mencoba"

"Gosh! Selena, bagaimana kalau hal ini berhasil ? kurang lebih tiga bulan lagi Alianna akan melahirkan anak kalian bukan ?"

Selena mengangguk mengiakan "kalau ini berhasil..." Selena menggumam pelan menggantung kalimatnya, tatapannya sepenuhnya tertuju pada gelas di hadapannya, sedetik kemudian tatapannya beralih menatap Eren "bukankah bagus ? Justin tidak memiliki alasan apapun lagi untuk meninggalkanku"

-----

Alianna Molly

Sejak kejadian sebulan yang lalu di apartemen demi hubunganku dan Luke bisa dibilang mulai membaik, pria itu benar-benar menunjukkan penyesalannya dengan selalu bersikap baik padaku, kembali bertingkah konyol yang selalu berhasil membuatku tertawa. Ya, semenjak itu, saat sedang tidak ada siapapun dirumah besar ini aku sering menghabiskan waktu bersama Luke, juga sahabatku Demi tentunya.

Soal Justin dan kejadian malam itu, kuputuskan untuk melupakan keegoisanku, daripada memikirkan Justin yang akan meninggalkanku, bagaimana kalau aku memikirkan cara menghabiskan waktu terus bersamanya sampai saatnya tiba aku akan pergi dari rumah ini ? toh sekuat apapun aku mencoba pria itu tidak akan pernah meninggalkan Selena.

------

Dua minggu kemudian~

Sebuah mobil BMW berhenti tepat di depan loby pintu masuk Rumah Sakit yang cukup terkenal di New York, Seorang wanita dengan mengenakan dres bermotif bunga melangkah keluar dari dalam mobilnya memasuki Rumah Sakit itu. Dirinya sudah membuat janji dengan salah satu dokter kandungan di rumah sakit ini, hari ini adalah penentuan apakah usahanya dalam sebulan ini sudah membuahkan hasil.

"Selena" Seorang dokter wanita berusia empat puluh enam tahunan itu menyapa hangat wanita yang memang sedang di tungguinya.

"Dokter Helen" Sapa Selena melangkah mendekati Dokter Helen yang kemudian memeluk dokternya sesaat sebelum akhirnya dokter Helen mempersilahkannya untuk duduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CONTRACT MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang