💕Please comment and vote 💕
🌻🌻🌻
"C'est ça. Cela se trouve sur les rives de la Seine. Approchons-le -- Itu dia. Yang berdiri di tepi sungai Seine. Ayo dekati dia."
DEG!!
Tama menghentikan langkah kakinya saat mendengar seruan itu tapi enggan berbalik. Dia mengepalkan tangan, menutup matanya, berdiri diam entah memikirkan apa lalu mengacak rambutnya.
Dia bisa saja tidak peduli dengan apapun yang terjadi pada wanita drama queen itu yang sepertinya dikirimkan Tuhan untuk menguji kadar kewarasannya dan mengusik ketentramannya dengan takdir yang lucu dari beberapa kali pertemuan mereka yang bisa Tama hindari sehingga membuatnya merasa seperti diikuti dan sukses membuatnya pusing.
Namun sepertinya malam ini dia tidak bisa berkelit lagi seperti sebelumnya. Entah bagaimana ceritanya mereka bisa bertemu di pub kecil -- bayangkan saja dari banyaknya pub di Paris, kenapa mereka harus berakhir duduk di meja bartender yang sama -- ah entahlah, Tama pusing memikirkannya.
Tama bahkan masih ingat dengan jelas ekspresi wajah Jelita yang seperti terpanggil saat mendengar suaranya, menoleh dengan gerak cepat, bengong, mata terbelalak, pipi menggembung yang ternyata isi mulutnya itu cola.
Untung saja wanita itu tidak menyemburkan api dari mulutnya seperti naga.
Walaupun rasa dingin dari cola yang tadi mengenai kaos hitam yang dikenakannya masih terasa. Tapi kalau dia pergi, Tama bisa membayangkan dengan jelas apa yang akan terjadi nantinya.
Jelita hanyut di sungai Seine dan Tama akan dihantui rasa bersalah seumur hidupnya.
Wajah ganteng, bodi sangar, hobi ekstrim, hati hello kitty-- Ah, sial!!!
Kenapa dia harus selembek ini. Mungkin besok-besok dia harus pakai pita pink di kepala.
"Et si on le jette dans la Seine?-- Bagaimana kalau kita lempar ke sungai Seine?" Celetukan disertai tawa nyaring mereka terdengar.
Seruan itu menyentak Tama dari lamunannya yang tadi sempat membayangkan apa yang terjadi seandainya dia mengambil pilihan meninggalkan Jelita begitu saja, langsung membuka mata dan balik badan. Dilihatnya lima lelaki itu masih jauh dari tempat di mana Jelita berada tapi yang jelas sedang mengarah ke sana.
"Shit!!!" umpat Tama yang langsung berlari bak pengeran negeri dongeng tanpa kuda poni untuk melakukan tindakan heroik penyelamatan putri kerjaan dari kemungkinan hanyut di sungai yang katanya banyak dijadikan pilihan untuk tempat bunuh diri juga tempat yang bagus membuang mayat seseorang untuk menghilangkan jejak.
Duh, pikirannya sudah jelek-jelek pokoknya. Membayangkan Jelita ngambang--
"Ah shit!! Jelita--" umpatnya panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERSEDIA DI INNOVEL / DREAME ] DISASTER OF LOVE || END ✓
Fiksi UmumSPIN OFF : MARRIAGE EXPRESS Romance Comedy DISASTER OF LOVE BOOK 1 Don't Hate Me because I Love You Setelah dua tahun berlalu sejak sesi foto paksaan dipernikahan adiknya, Jelita Maharani dipertemukan lagi dengan dokter spesialis bedah tulang yang...