That letter

0 0 0
                                    

"Terimakasih untuk malam ini"

Keynan mengecup hangat kening wanita cantik yang baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya.Rambutnya yang berantakan menutupi sebagian wajah cantik nan putih itu.

"Kamu,kemana?"tanyanya,menahan pergelangan tangan milik Keynan.Keynan yang baru saja akan beranjak  terdiam untuk sesaat.

"Aku harus pergi.Nanti kita bertemu lagi"Ucapnya Menenangkan,Kekasihnya itu hanya pasrah dengan mengangguk dan melepas cekalan tangannya.

"Hati-hati"

Bibir tipis itu terangkat dan mata tajam milik keynan menyipit.Ia tersenyum lembut -Kebiasaannya saat ia beraksi dan saat itu pula lah jutaan wanita akan terpesona padanya.Beruntung mereka hanya berdua dikamar hotel ini.

Pria jangkung dengan bahu lebar yang dibalut jaket hitam juga celana berwarna tua itu menghilang dan tergantikan dengan pintu yang kini kembali tertutup.

Keynan kini berjalan menuju tempat yang alamatnya baru saja dikirim seseorang lewat ponselnya.Beberapa kali ia melihat ke arah jam yang dipakai ditangannya,karena telat ia memilih berlari.Hingga berakhir disini,di sebuah halte.

Ia memilih berdiri karena kursi tunggu sudah sepenuhnya terpenuhi.Lagipula,Bis yang akan mengantarnya akan segera tiba, pikirnya.

Benar saja.Beberapa saat kemudian bis berwarna hijau dengan banyak kaca jendela itu melaju,mendekat dan berhenti tepat dihadapannya.

Ia baru saja akan melangkahkan kakinya naik,tapi seseorang lebih dahulu memasuki bis dan menyenggol tubuh Keynan sehingga membuat ia harus memegang badan bis beberapa saat untuk menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh

Ia mendengus,tapi marah ditempat seperti ini bukanlah tipikal nya.

Beruntung kemarahan itu segera reda ketika dilihatnya terdapat kursi kosong dengan satu orang yang sudah duduk nyaman disebelahnya.

Dan orang itu- adalah orang yang baru saja menyenggolnya.

Keynan memilih duduk disana.
Tepatnya,dekat wanita dengan mantel biru tua dan syal merahnya.

Ia menatap wajah wanita itu,begitupun sebaliknya.Layaknya sebuah sihir,waktu seakan berhenti begitu saja.Dan ia merasa--

Terpesona?

Ah.Terlalu cepat,adakah kata lain yang lebih cocok?

Tersihir?Mungkin seperti itu.

Iya.Wanita itu,wanita cantik yang menggetarkan hati nya saat ini.Bahkan permainan semalam dengan sang kekasih tidak seperti ini debarannya.

Wajah khas Asia tapi terdapat campuran barat disana.Begitu sepertinya,Seperti yang terlihat.Mata sendu yang sipit tapi tidak terlalu khas seperti orang Chinese misalnya.Hidungnya yang terlihat pas.Dan bibir oranye yang terlihat membentuk tanda love itu -yang tengah terbuka dan menampilkan deretan gigi putihnya.Terlihat menggemaskan .

Wanita itu tersenyum sekilas membuat Keynan sadar sepenuhnya dari lamunan .Ia tidak membalas senyuman itu,melainkan memilih menyenderkan tubuhnya yang terasa sangat lelah itu pada sandaran kursi.

Setelah hanya duduk di bis dan menunggu beberapa waktu akhirnya ia sampai disebuah gedung yang tidak lagi dihuni, terlihat jelas dari tampilannya.Dinding yang kotor dan terdapat reruntuhan atap yang sudah rusak menjadikan sebuah kesimpulan.Bahwa, memang gedung ini tidak lagi dihuni,kecuali orang-orang seperti keynan ini misalnya.

Tidak jauh disana,berdiri pria berjas hitam dengan dasi berwarna merah terang.Ia adalah Rendra.kliennya selama beberapa tahun belakangan

"Kau telat 2 menit"katanya seraya menatap jam tangan yang dipakainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang