bagian 17

456 27 1
                                    

"pagi sarada" sapa boruto saat dia ada diambang pintu kamar sarada.

"hn pagi juga" balas sarada saat melihat boruto lah yg membuka kamar nya.

"gimana masih mau lanjut belajar?"
"tentu saja" jawab sarada bersemangat.

Saat mereka tengah asik belajar. Hinata masuk untuk pemeriksaan rutin sarada.

"mama hinata" pekik sarada saat melihat hinata masuk.

Dan dibalas oleh senyum paling manis milik hinata.

"kaachan? Mau apa?" tanya boruto bingung.

"kaachan mau meriksa keadaan sarada" jawab hinata dan mulai mengecek tensi sarada dan sebagai nya.

"ma sarada sangat benci jika harus mengganti infus. Rasanya sangat sakit ketika jarum itu ditusuk kan" ucap sarada saat melihat hinata mengeluarkan cairan infus yg baru.

"kamu yg sabar ya sarada. Ini memang sedikit sakit tapi ini untuk kesembuhan kamu kok" jawab hinata lembut.

"bagaimana keadaan sarada kaachan?" tanya boruto polos.

"keadaan sarada baik. Dia juga sudah mulai normal lagi. Itu semua karena ramuan tumbuhan itu" jawab hinata sejelas mungkin.

"bagus lah" jawab boruto
"bagus kenapa?" tanya sarada
"yah bagus kamu sudah berangsur baik sarada" jawab boruto sabar.

Setelah itu hinata keluar dan membawa semua peralatan kedokteran nya.

Boruto dan sarada pun kembali belajar.

"boruto kapan kamu lulus?"
"hm 2 hari lagi kok kenapa?"
"gapapa tanya aja"
"oh gitu. Yauda lanjut lagi gih"
"iya pak guru" jawab sarada dengan senyum manis nya.

Seharian penuh sarada dan boruto belajar. Sampai pada malam hari boruto izin untuk pulang kerumah.

"kachaan!"
Hinata yg sedang berberes pun menoleh ke arah suara putra sulung nya.
"ada apa?" tanya hinata
"aku pamit pulang" balas boruto
"oh yasudah kamu hati-hati dijalan. Maaf kachaan masih sibuk ya" sahut hinata lembut.

Dan dibalas anggukan oleh boruto.

-0-

Tak lama dari kepergian boruto. Hinata pun berberes diri untuk pulang karena sebentar lagi jam kerjanya akan habis.

Tiba-tiba saja hinata merasakan ada seseorang yg menepuk pundak hinata.

"hinata!" panggil sakura lembut.

Yap sakura lah yg menepuk bahu hinata barusan.

"ada apa?" tanya hinata.

"ada yg ingin aku bilang kekamu" setelah itu sakura berjalan ke sofa kantor hinata.

"apa?" tanya hinata ketika sudah duduk dibangku yg sama dengan sakura.

"aku ingin menitip sarada pada mu" ucap sakura lemah.

"tapi. Kenapa?" jawab hinata bingung.

Tiba-tiba saja terdengar suara isak tangis dari sakura.

"a aku gk tau harus bagaimana lagi" sakura pun menangis dalam diam.

"maksud mu apa?" tanya hinata bingung.

"aku harus bayar uang pengobatan sarada. Sebentar lagi juga sarada akan sekolah. Dan aku harus mencari uang untuk pemulihan sasuke" tangis sakura pun semakin pecah ketika dia menyebut nama sasuke.

"lalu apa yg akan kamu lakukan?" tanya hinata yg kini memeluk sakura hangat.

"aku akan kerja untuk mencari uang. Aku titip sarada mungkin untuk beberapa tahun. Tapi kamu jangan bilang pada sarada aku pergi berkerja dan aku juga titip sasuke. Katakan maaf pada sasuke karena aku tak bisa menjaganya hiks hiks" air mata sakura semakin membanjiri baju kerja hinata.

kau adalah cahaya hidup kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang