Menetes air mata membaca kisah,
Todongan pistol dikepala waktu aceh menyapa,
Untuk sebuah dialog kemanusiaan,
Bersama komandan GAM,Kau luar biasa,
Kau tegar dan cerdas,
Puluhan tahun lalu,
Kau selidiki pembunuhan nenek di jalan diponegoro batu,
Padahal kau masih berada di sekolah dasar,Marsinah adalah sebuah tantangan
Baiklah,
Kedzoliman negri ini tak akan pernah berakhir,
Kau! Kau! Kau!
Kau tetap hidup wahai pahlawanku!~AMA2018 Hal.36
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu munir
Poetryini adalah seutas puisi yang diambil dari buku Aku Menolak Amnesia, hal.36