Car Free Day
Namaku Lesty.
Minggu pagi ini hari bebas kendaraan, aku sudah ada di alun2 kota untuk jalan-jalan sekaligus olahraga kecil. Lepas subuh tadi aku sudah berangkat dari rumah, dan tentu saja aku tidak pergi sendiri. Aku pergi dengan orang yang selalu menyebutku sebagai Permata Hatinya. Dia yg selalu bilang, 'telingaku ini ingin mendengar tangismu... kedua tangan ini ingin membelai wajahmu...'
Belakangan aku baru tahu,kalau itu cuma dikutipnya dari lirik lagu Evi Tamala yang memang judulnya Permata Hati. Menyebalkan bukan? Aku sudah percaya saja dengan gombalannya yang cuma hasil kutipan. Tapi dia tetap ngeyel menyebutku Permata Hati,
dan sekarang Permata Hati nya ini ditinggal entah kemana.Aku sudah terlalu lelah mencari keberadaannya,dan di sinilah sekarang aku berada.
Terduduk lemas di jalanan berpafing dengan kaki yang sengaja kuselonjorkan untuk menghilangkan capek.
Saat aku merasa tenggorokanku begitu kering kehausan,tiba2 sebotol air mineral terulur padaku. Dengan cepat aku meraihnya dan meneguk isinya tanpa menoleh pada orang yang memberikan air mineral itu padaku.
Aku tahu siapa dia,dan aku juga tahu apa yg bakal dia berikan padaku selanjutnya...pasti kembang gula.Dan persis sprti dugaanku,sebungkus panjang kembang gula berwarna pink terulur padaku. Dengan malas aku menyelesaikan minumku dan menutup botol air mineralku. Tak kupedulikan kembang gula yang sudah menunggu di depanku.
Setelah ini...ice cream,tebakku. Benar saja, secontong ice cream cone sengaja didekatkan ke mulutku. Ini adalah favoritku,aku suka sekali berbagai macam rasa ice cream, dan biasanya aku tidak pernah menolak. Tapi kali ini,aku tidak akan lemah. Aku sudah capek2 berkeliling alun2 yang begitu luas cuma untuk mencarinya,enak saja cuma mau ditebus dengan secontong ice cream! Biar saja dia bingung,mau pakai cara apalagi untuk membujukku!
Tiba2 sekuntum bunga mawar warna merah terulur padaku,betapa terkejutnya aku. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya,memberiku sekuntum bunga mawar??Dan warnanya pun merah?? Apa dia tidak pernah dengar sebelumnya,umi elvi sukaesih saja berkali2 bilang dlm lagunya, 'bunga mawar merah satu tanda cinta...'.
Buru2 aku berdiri setelah meraih bunga pemberiannya.
"ini bunga buat apa'an pah?", tanyaku padanya. Kutatap wajahnya yg tampan berkharisma. Senyum yg melengkung di bibirnya menciptakan lesung di pipinya,yg membuatnya makin terlihat manis.Setelan hoodie and joger pants yg dipakainya,membuat penampilannya terlihat sporty dan trendy.Dia papah ku,kebanggaanku....papah fildan."utk menebus kesalahan...kupikir kali ini kembang gula dan ice cream tdk akan cukup utk meluluhkanmu,jd sekalian saja kubelikan bunga untukmu", jawabnya sok cool.
"ya tapi gak pake mawar jg kali pah,warnanya merah lagi,emang mau nembak cewek??", ledekku terang2an.
"mau bgmna lagi,stan penjual bunga cuma ada satu dan mawar yang tersisa cm yang warna merah, ya papah beli saja apa yg ada, coba kl ada bunga kertas,pasti papah pilih beli bunga kertas saja,buat bujukin princessku yg bawel ini....", papah fildan menjepit ujung hidungku dgn dua jarinya membuatku meringis kesakitan.
Buru2 kulepaskan jarinya dari hidungku, "sakit tau pah...", protesku.
"makanya kl diajak jogging itu jgn kebanyakan nolak,baru sekali jalan udah banyakan berhentinya,jadi ketinggalan kan...masa msh 19thn kalah sm papah?".
Aku memonyongkan bibirku kesal dgn ledekannya yang merasa menang dariku.
"lesty mah cuma pura2 aja pah,gak kalah betulan,biar papah seneng...", balasku sambil merebut ice cream cone dr tangannya dan menikmati rasanya yg lembut dan manis di lidah.
Kuntum mawar tadi masih kugenggam dengan tangan kiriku, tapi aku tak melihat lg kembang gula yang tadi ditawarkan padaku, entah sudah papah berikan pada siapa."hmm...bisa aja ngelesnya...papah tantang betulan jg pasti kamu gak bakalan berani!"
Papah fildan bikin ulah lagi,membuatku terpaksa menghentikan keasyikanku menikmati ice creamku,
"papah mau nantang apa'an?ingat umur pah...", ledekku tak terima."ingatlah,papah ini ada di fase usia produktif,jgn remehkan stamina papah yaa...", balasnya sambil tertawa penuh keyakinan.
"okey...papa mau nantangin apa? nyanyi,goyang,balap makan ice cream, atau balap makan mie instan?", kuajukan bbrpa pilihan yg smuanya adalah kesukaanku,sudah tentu papah tdk akan bisa mengalahkanku.
Tb2 dia merebut ice creamku yg tinggal cone nya dan dgn cepat melahapnya.
"apa kau menganggapku ini papah yg tdk mengenali putrinya? pilihan macam apa itu? smuanya kesukaanmu,dan smuanya tdk membutuhkan banyak tenaga,di mana letak tantangannya?", ledek papah mulai membuatku jengkel.
"ya sudah,papah yg tentukan apa tantangannya,dikira aku takut apa??", balasku gagah berani.
Papah fildan tersenyum dan sprti biasa slalu terlihat manis.
"kita balap lari,siapa yg kalah harus bersedia menyiapkan makan malam sekaligus membereskan meja makan. Start nya dari sini dan finish nya di halte bis depan,deal?"
Aku membulatkan kedua mataku dan berseru, "hahh?? halte bis depan?? itu sih terlalu jauh pah,curang ah...kl sejauh itu jelas papah lah yg menang...", protesku keras.
"td suruh papah ingat umur,skrng malah bilang papah curang,katanya td cm pura2 kalah biar papah seneng,kok skrng blm apa2 udah mlempem duluan,itu namanya cemen dong??", timpal papah santai.
Repot banget sih punya papah suka sekate-kate,pinter banget mancing gengsiku. Tau banget aku bakal g trima dianggap remeh, membuatku tanpa pikir panjang mantap menyetujui tantangannya.
Aku mengambil ancang2 , berjongkok dgn tangan kiriku msh membawa kuntum mawar pemberian papah, aku menyukainya dan aku tidak akan membuangnya.
Aku menoleh pada papah yg juga berjongkok di samping kananku, dia tersenyum.
"Ready??", serunya. Aku mengangguk mantap.
Dan hitungan ke tiga pun papah teriakkan dgn lantang. Kami pun mulai berlari sekencang mungkin, menerobos orang2 yg asyik berjalan2 menikmati aneka dagangan yg disuguhkan di tiap2 stan yg berjajar, di sepanjang jalan yg memutari alun2.Dan sprti biasa,bukan papah fildan jika tdk mengisengiku. Di saat aku memfokuskan pikiranku untuk mencapai finish duluan,papah malah sengaja merangkulku dan memakaikan kantung kresek kecil berwarna putih yg entah didapatnya dr mn,ke dalam kepalaku.
Reflek aku berhenti berlari dan sibuk melepaskan kantung kresek itu dari kepalaku dan melihat papah trs berlari sambil tertawa mengejekku.
"PAPAAAHHH..." , teriak ku kesal,dgn sekuat tenaga aku segera berlari mengejarnya. Tidak akan kubiarkan dia menang.
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Loveable Papah
Short StoryAku menyayangimu,aku ingin kamu bahagia,tp aku tak ingin bahagiamu dgn orang lain,cukup dgn ku. Aku tak pernah rela kamu dekat dgn yg lain. Kedekatanku denganmu yg sudah terjalin sedari ku kecil telah cukup bagiku,utk merasa berhak memilikimu... Pos...