Velvet

2.3K 381 64
                                    

Kang Seulgi, gadis bertopeng kuning emas itu duduk dengan tenang sembari mengamati lelaki yang tengah kebingungan dihadapannya. Lelaki itu tak mengerti kenapa ia bisa berada di tempat yang sangat asing. Terakhir, ia hanya mengikuti instruksi dari gadis bertopeng kuning emas.

.

"Tuan, untuk melengkapi trik ini, masuklah jika lantai itu terbuka. Ikuti lorong itu."

Mendengar perkataan Seulgi yang saat itu tengah menjadi sosok Callista yang merupakan salah satu member dari grup Velvet, grup pesulap wanita terkenal, membuat lelaki itu mengangguk tanpa curiga.

Lantai di box yang dipijak Seulgi dan penonton yang ia tarik terbuka. Seulgi mengedipkan mata dibalik topeng pertanda mereka harus masuk. Seakan terhipnotis oleh aura kecantikan yang dimiliki oleh Cally dibalik topengnya membuat ia menuruni tangga tanpa curiga sedikitpun. Mengikuti lorong yang cukup panjang dan sedikit pencahayaan. Ia berjalan sendirian karena jalan yang ditempuhnya dengan jalan yang akan dilewati Seulgi tampaknya berbeda.

Lorong panjang berakhir pada sebuah ruang yang dikelilingi kaca. Ruang aneh karena ia baru pertama kali melihatnya.

"Duduklah, Tuan," suara Seulgi yang tiba-tiba muncul mengagetkannya.

Seulgi mengambil sebuah tempat di meja berbentuk bundar.

"Dimana ini? Dan kenapa kau membawaku kemari?" lelaki itu bertanya namun hanya dibalas senyum tipis oleh Cally.

Sejak pertanyaan dari lelaki yang saat ini sedang dalam ketakutan terlontar, tak ada pergerakan apapun dari Cally yang masih tetap mempertahankann topengnya. Cally atau Kang Seulgi hanya memberikan tatapan sinis sampai suara langkah kaki memasuki ruang kaca itu.

"Katy?" panggil Seulgi menebak.

Sekali lagi lelaki itu terkejut melihat gadis bertopeng ungu memasuki ruangan dengan langkah tepat, cepat dan tegas.

"Hmm..," hanya itu yang Yerim berikan sebagai respon.

"Mana yang lain? cepatlah, aku sudah lapar," keluh Seulgi.

"Ck!" decak Yerim mendesah kesal. Ia segera duduk disebelah Seulgi tanpa membalas perkataan gadis itu.

"Sudah berapa lama Tuan tampan ini menunggu?" tanya Yerim.

Merasa disebut tampan, lelaki itu salah tingkah.

"Aku tak tau karena aku tak membawa jam," sahut Seulgi mengedikkan bahu.

Yerim merasa jengah dengan jawaban Seulgi. Ia kembali menyandarkan punggung pada sandaran kursi.

"Jangan menatapku seperti itu, Tuan... aku tak mau matamu terlepas dari tempatnya karena terlalu lama menatapku," ujar Yerim tanpa sedikit pun melirik pada lelaki yang tak berkedip melihatnya.

Kembali, suara langkah dari beberapa orang mengundang perhatian Yerim dan Seulgi tak terkecuali lelaki yang sedang disandera oleh mereka. Dua orang gadis nampaknya mulai memasuki ruang kaca. Mereka adalah Wendy dan Joy. Sekali lagi, mereka tetap mengenakan topeng. Lelaki itu mulai merasakan sesuatu yang aneh. Kenapa ia ditahan ditempat seperti ini dengan orang-orang aneh? Memang ia sudah tau Velvet, tapi tetap saja, berada diruang sepi bersama keempat gadis misterius membuat keringat dingin keluar.

"Okey, jangan buang waktu lagi. Kita sudah terlalu lama bermain-main," gadis bertopeng biru melipat tangan didepan dada dan berdiri dengan angkuhnya dihadapan lelaki yang sudah berkeringat dingin sejak duduk berhadapan dengan dua gadis yang ia kenal dengan nama Cally dan Katy.

Joy atau Park Sooyoung mengenakan pakaian terketat diantara keempat anggota Velvet, duduk tepat disamping tawanannya. Sengaja ia melakukan hal agar tawanannya gugup. Joy sangat suka melihat mangsa pertama mereka ketakutan seperti tikus kecil yang terjebak diantara kucing liar.

Moonlight MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang