06

2.7K 144 11
                                    

warning ❌nc 18+

di dalem perjalan krystal sedikit gugup dan juga sangat penasaran dengan jenis pekerjaan yang sehun tawarkan. ada dorongan kuat dalem batinnya untuk tidak menanyakannya pada namja itu. krystal memang belum lama mengenalnya tapi ia merasa ada sesuatu yang mengikatnya pada sehun.

krystal masih berusaha untuk tidak menanyakannya saat ia mulai menyadari dimana keberadaannya. sehun membawanya ke sebeuah hotel berbintang lima.

"kau tidak takut padaku?" sehun bertanya saat mereka berdua ada di dalem lift.

"kenapa aku harus takut padamu!" jawab krystal yang sialnya dengan suara yang bergetar. ia melihat sehun menyeringai, senyum tipisnya itu justru membuatnya nampak berkali lipat lebih tampan. krystal mungkin sudah gila karena mengaguminya di saat yang tidak tepat.

"aku bukan orang yang pemaksa, kalau ingin kabur kau masih bisa melakukan itu sekarang"

"ani, mari tunjukkan jenis pekerjaan sampingan yang kau tawarkan"

"kau gadis pemberani rupanya"

krystal merasakan tangan kanan sehun menggenggam tangannya, sedikit di remasnya dan itu berhasil meredakan ketakutan krystal. pintu lift terbuka di lantai sebelas. merekapun keluar dengan tangan yang masih saling menggenggam.

krystal menelan ludahnya dengan berat saat pintu kamar mulai terbuka keyakinannya sedikit memudar, ketakutan itu dateng lagi menyerangnya.

"jadi... mungkinkah.."

"iya, 'mungkinkah' itu adalah benar"

krsytal lamgsung menatap sehun dengan tajam, dan menghempaskan jeratan lengannya dari tangan sehun. krystal kembali menatap kedepan, sebuah ranjang king size berada di depannya dan hanya berjarak kurang dari dua meter. ia sudah memahami apa yang sehun maksud, namun krystal merasa ada yang salah dalam dirinya. seharusnya ia lari, bukan malah menjadi patung di tempat itu.

"kau sudah mengetahui tentangku sejauh ini dan jika kau ku biarkan pergi tanpa tanda tangan apapun, kelak itu akan menyusahkanku"

"kenapa kau berpikir bahwa aku akan pergi? di mana aku harus tanda tangan?"

sehun membulatkan matanya mungkin ia tidak percaya dengan yang di katakan krystal, krystal sendiri juga tidak percaya dengan kata katanya. sehun berjalan ke meja samping tempat tidur lalu mengambil sebuah berkas dari dalem laci.

"ini, kau bisa membacanya terlebih dahulu"

krystal mengambil dokument yang di sodorkan padanya, dengan tangan yang sedikit bergetar.

"apa ini legal?"

"tentu saja, dokument ini sudah di sahkan oleh pengacaraku"

oh, jadi pengacaramu tau tentang kelainanmu itu. krystal membatin.

          krystal fov.

aku mengambil bolpoint yang masih berada di tangannya dan membuka lembar paling akhir surat perjanjian itu lalu menandatanganinya dengan cepat.

"kau tidak membacanya terlebih dahulu" tanyanya heran. akupun sama.

"penjelasanmu sudah lumayan jelas" balasku menjejangkan leher hanya demi terlihat berani.

"kau bisa menyesalinya nanti"

"aku rasa tidak"

"aku belum menjelaskan apapun padamu, nona jung. kau tau kau sangat pemberani" atau bodoh. batinku.

CRAZY IN LOVE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang