Namaku Naruto Uzumaki, awalnya hidupku sangat bahagia, mempunya mansion yang megah, hidup terus dilayani oleh maid dan butler, mempunyai mobil mewah, pakaian yang dirancang oleh designer terkenal dan mempunyai banyak temen yang keren.
Ibuku bernama Kushina Uzumaki telah meninggal saat umurku 8 tahun karena kecelakaan
Ayahku bernama Minato Namikaze seorang pengusaha yang sangat sukses
Sejak meninggalnya ibuku, ayahku selalu berusaha memenuhi semua kebutuhanku dan melimpahkan semua kasih sayangnya kepadaku tapi semua berubah saat ayah tertipu oleh rekan bisnisnya hingga membuat perusaannya bangkrut.
Segala cara telah dilakukan oleh ayahku namun semuanya hanya sia sia. Terpaksa ayahku menjual mansion kami untuk menutupi hutang hutang yang begitu banyak.
Mendengar perusahaan ayahku bangkrut, teman temanku menjauhiku.
Malam harinya, ayahku mengatakan kalau kita akan pindah kedesa Konoha tempat kelahiran ibuku, awalnya aku menolaknya karena aku tidak dengan semua perubahan ini, tapi ayahku mengatakan roda terus berputar, dengan berat hati akupun menyetujuinya.
Dan disinilah aku sekarang didepan rumah baruku yang jauh berbeda dengan mansionku dulu.
Rumah ini seperti gubuk menurutku.
Aku menatap ayahku memelas namun ayahku hanya tersenyum dan mengusap kepala ku sayang kemudian melangkah masuk kedalam rumah.
Aku masuk kedalam rumah dan melihatnya dalamnya yang langsung membuat bulu kudukku merinding.
Sarang laba-laba dimana mana, kecoa hingga membuatku berteriak ketakutan tapi ayahku hanya tersenyum geli melihat tingkahku.
Aku merengek tidak mau tinggal disini tapi hanya ayahku di mengubris rengekanku malah memberikanku sapu dan kain pel dan pergi kerumah kerumah kepala desa untuk pemberitahuan kedatangan kami, aku menatap sapu dan kain pel dan berpikir cukup lama.
Aku bingung bagaimana cara menggunakannya.
Dulu dimansion selalu menggunakan penyedot debu kalaupun ada, aku juga tidak bisa memakainya ingat hidupku selalu dilayani.
Aku mengeluarkan ponselku mencari cara membereskan rumah dan sialnya disini tidak ada sinyal. Apa desa konoha ini benar benar desa terpencil, aku mendengus kesal dan mengingat kehidupanku di Tokyo dulu, rasanya inginku menangis.
Aku mencoba menyapu kesana kemari membuat debunya berterbangan hingga membuatku terbatuk batuk, apa hidupku akan terus seperti ini Kami-sama?...
Setelah selesai menyapu dengan caraku kemudian aku mencoba mengepel tapi sebelum itu aku mengambil aku di kamar mandi dan menyeret ember itu ketempat yang ingin ku pel.
Aku menyeka keringatku setelah itu aku melihat sesuatu yang bergelantungan diwajahku hingga membuat wajahku pucat pasi hingga aku pingsan.....Inilah kisahku......
KAMU SEDANG MEMBACA
Village Princess
RomanceNaruto yang terbiasa hidup mewah harus menerima bahwa ayahnya telah bangkrut dan harus pindah kedesa Bagaimana ya keseharian Naruto menjalani hidup barunya