14. Surprize

37 3 0
                                    

Liburan sekolah telah usai. Sekatang Ai dan teman temannya memasuki kelas 9. Hari hari Ai dan Aldo masih sering di lalui bersama. Tapi sudah hampir seminggu ini Aldo seperti menjauhi Ai. Setiap Ai mencoba datang ke kelas Aldo selalu menghindar dengan alasan di panggil guru lah atau apalah.

"Ir kok gua ngerasa Aldo berubah ya" cerita Ai pada Irma. "Berubah gimana maksud lu" tanya Irma balik. "Lu tu jangan selalu negatif thinking Ai" sambung Irma cuek. Yah mungkin gua aja ya yang negatif thinking sama dia. Batin Ai.

Sudah seminggu lebih Aldo selalu menghindari kontak mata dengan Ai. Terlebih lagi Aldo tidak pernah membalas pesan Ai. Kedua teman Ai juga semakin menjauh. Ai bingung dengan kondisi ini. Ai berfikir kesalahan apa yang Ai perbuat sampe kedua temannya pun ikut menjauhi Ai.

Jam menunujukkan pukul 3sore. Ai yang merasa jenuh memutuskan untuk sekedar jalan jalan ke Plaza dekat rumahnya. Tak sampai 30 menit Ai sudah sampai di plaza. Ai berjalan jalan keliling plaza. Saat melintasi toko boneka Ai tertarik untuk masuk. "Selamat sore ada yang bisa saya bantu" sapa pramuniaga tersebut saat Ai masuk. "Iyaa mba mau liat liat dulu ya" jawab Ai ramah. Ai sedang asyik berkeliling di toko tersebut. Tiba tiba terdengar suara yang sangat familiar di telinganya. Ai mencari sumber suara tersebut. Aldo Irma. Gumam Ai. "Ih Aldo ini tuh jelek bagusan ini" suara Irma terdengar di telinga Ai. "Yaudah pilih yang bagus nanti gua yang bayar" ucap Aldo. "Iyalah lu yang bayar" jawab irma ketus. Ai yang sudah tidak sanggup mendengarnya melangkah kan kaki keluar toko tersebut. "Ini kan buat cewe lu" sambung Irma lagi. "Iyee jangan sampe ni rencana gagal ya" pesan Aldo pada Irma.

Ai segera menyetop angkutan umum menuju rumahnya. Di perjalanan Ai termenung memikirkan kenapa kejadian ini terulang lagi? Kejadian dimana dia di sakiti.

Sampai di rumah Ai coba chatting Anti untuk menceritakan kejadian tadi.

Ai:
An gua mau cerita dah

Anti:
Ap? Buruan gua sibuk

Ai merasa janggal dengan balasan Anti. Biasanya dia selalu bersemangat Ai bercerita. Tapi sekarang dia terlihat acuh. Ai tidak ambil pusing. Langsung saja Ai ke inti masalah.

Ai:
Gua tadi liat Irma sama Aldo

Anti:
Oh udah? Itu aja?

Ai:
Ih Anti gua serius nih. Lu ngapa dah

Anti:
Kalo emang gak ada yang penting udah ya gua sibuk.

Ai yang merasa Anti sedang sibuk beneran tidak membalas lagi. Ai segera mengistirahatkan tubuhnya untuk hari esok.

Pagi yang cerah mengawali hari Ai. Sudah hampir dua minggu ini Aldo, Irma, dan Anti semakin menjauhi Airin. Bahkan Irma yang semula sebangku dengan Ai pindah duduk. Ai yang merasa janggal dengan kelakuan Irma langsung menghampirinya. "Ir, kenapa pindah?" Tanya Ai. "Oh gapapa suasana baru" jawab Irma cuek sambil berlalu.

Ai sedang menikmati waktu istirahat di taman. Biasanya saat seperti ini ada Aldo atau duo curut yang menemaninya. Tapi semua sekarang beda. Mereka bertiga bahkan teman Aldo yang selalu berpihak pada Ai pun ikut menjauh. Drrt. Getaran hape di saku roknya menyadarkan Ai.

Aldo:
Kita putus.

Ai:
Putus? Tapi kenapa do?

Aldo:
Aku bosen.

Hati Ai terasa nyeri saat membaca pesan Aldo. Jadi ini alasan kamu selama beberapa minggu ini jauhin aku do. Kamu bosen sama aku. Lirih Ai dalam hati. Ai berusaha tegar menghadapi semuanya.

Jam sekolah telah berakhir. Ai yang biasanya pulang dengan Aldo terpaksa hari ini harus naik angkutan umum. Sudah 15 menit menunggu akhirnya angkutan umum tersebut datang.

Hancur Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang