Only Love

162 15 3
                                    

Sulit menolak ketika cinta datang menyeruak. Bahkan jika ia datang di tengah hubungan persahabatan. Kata orang, "Nikmati saja datangnya cinta". Tapi apa jadinya jika kita jatuh cinta pada sahabat?

Only Love

RENDI.........
Jam menunjukan angka 6.35, udah sepatutnya saya berangkat sekolah. Dan sesampainya di sekolah saya langsung duduk ditempat dudukku, dan menoleh ke belakang kearah meja Indi, Indi ialah sahabatku, tapi itu dulu. Sejak ulang tahunku yang ke 14, ia berubah padaku, perhatiannya melebihi seorang sahabat. Kita udah deket semenjak kenaikan kelas VIII, itu juga karna ia nyambung sama saya nikmat di ajak berkelakar, Akhir-akhir ini kita deket kesana kesini bareng.

***


Awal bulan mei saya di beri cobaan oleh yang maha kuasa, seorang cowok yang gasuka kepada kedekatan ku dengan Indi, ia Sandy, Sandy dulu juga dekat dengan Indi tapi mereka ga sampe jadian. Teman-sahabat Sandy melabrakku, dengan tuduhan saya merebut Indi dari Sandy, entah apa yang sepatutnya ku lakukan, faktanya emang Sandy kan gpernah jadian sama Indi.

***


DEKET? Ya, tapi itu dulu ketika mereka kelas VII. Disini saya belajar menjadi sosok pribadi yang kuat, tabah dan tidak menghiraukan mereka yang iri padaku. saya tidak memikirkan situasi sulit itu, karna hati saya yang terpenting bukan mereka, Setiap kali saya menatap matanya saya bertanya dalam hati "apakah saya benar mencintainya?", sikap cueknya itu membuatku perih dan sesak di dada. Saya sepatutnya bertahan, mungkin saya belum terbiasa dengan sikapnya.
Prinsipku "Jika benar dia memang mencintai ku, saya akan jaga dia selama-lamanya,".

***

Berminggu-minggu saya dekat dengan nya, tapi ia sama sekali belum mempunyai perasaan padaku, saya rasa saya sepatutnya menunggu dan ia juga butuh waktu, dan saya yakin ia akan menerima cintaku.
hari ini upacara bendera libur dikarenakan hujan, saya dari dulu gasuka HUJAN ya H-U-J-A-N, saya gasuka petir. Saya duduk di serambi kelas dan lalu saya menoleh ke arah Indi yang sedang baca novel yang ada di perpustakaan mini, saya terus menatapnya dan bicara padanya.
"Ndi, gantian dong saya, saya juga pengen baca nih."
Ia menatap ke arahku, dan ia pun menatapkan muka padaku. Saya seketika terdiam dan membalikkan badanku ke arah lapangan, dia gasuka ya sama saya, sampe dia segitu ke saya? Hmm.

***


saya masih tabah soal itu, saya menoleh sahabat yang duduk disamping saya dan bertanya "yan, menurut kamu dia suka ga sama saya?",
Dan saya seketika lari Kecil, karena saya malu kalo saya suka sama Indi, Saya baru sadar, sahabatku Fera dan Dicky tau kalo memang saya suka dengan Indi, seketika saya pergi sendirian karena di ejek sahabat-sahabatku, saya pergi menuju perpustakan dengan hati yang resah, beberapa menit saya baca buku, ketika menoleh kebelakang tanpa saya sadari dibelakang saya ada Indi, dengan hati yang degdegan sayapun menyapanya "Eh... Indi, lagi apa nih", dengan rasa ragu, takut sapaan saya tidak direspon saya memberanikan diri mendekatinya, "Iya....... Lagi baca buku nih!". Jawaban dengan nada halus.

***


Sumpah hati saya serasa diguncang dengan kecantikanya, tanpa basa-basi karena itu waktu yang tepat bagi saya untuk mengungkapkan perasaan saya kepadanya tetapi dengan cara yang berbeda, karena saya dikenal sebagai cowok humoris saat itu waktu yang tepat untuk mengeluarkan kata-kata romansitku,
"Ndi, saya ada game nih, mau tau ga", dengan rasa penasaran dia jawab "game apa?", "Oke.... Kamu tinggal ikutin kata depan yang saya sebutin, tetapi dengan cepat, misal saya sebutin batu terbang kamu jawab batu, pahamkan?"
"Paham...." dengan senyuman manisnya,
"Pesawat terbang?"
"Pesawat"
"Kuda lumping?"
"Kuda"
"Mau ga jadi pacar saya?"
"Mau"

***


Seketika suasana berubah, bukan hanya saya saja yang senyum-senyum sendiri, Indi merasa dijebak dalam game ini "Aaaaaaaa ko gini" tanpa dia sadari saya mendekatinya, dan tanpa dia duga saya PELUK dia sambil berbisik "I LOVE YOU"
Bersambung..........

Only LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang