Best friend

1.6K 100 13
                                    

"Aku tidak percaya semua ini," desis Mr Campbell saat dirinya sudah berada di dalam mobil.

"Apa anda yakin akan menemuinya, Tuan? Bagaimana kalau nanti beliau terkejut?"

Mr Campbell terdiam. Pikirannya terbang ke masa yang silam.

Mungkinkah itu anakku? Tapi, aku merasa tidak pernah 'berhubungan' dengannya sejak lama. Mungkinkah dia hanya menggunakan namaku saja untuk anak itu?

"Bertus, berapa kira-kira usia anak itu sekarang?"

"Sekitar sembilan belas tahun, Tuan. Dia baru lulus sekolah menengah. Dan ini masih kuliah."

Hmmm, sembilan belas tahun? Berarti....

Mr Campbell tampak menghitung-hitung usia anak yang di maksud dengan waktu perpisahannya dengan mantan istrinya itu.

Hahhh? Ini tidak mungkin!! Kalau benar hitunganku berarti, mungkinkah waktu itu?

Mr Campbell berfikir sekali lagi. Menghubung-hubungkan kejadian satu persatu.

Ya...itu pasti benar. Karena Cath tak mungkin mengambil nama keluarga begitu saja. Dia memberikan namaku pada anak itu karena sesungguhnya dia adalah darah dagingku. Oh....tidak, bagaimana dia bisa melakukan itu? Memisahkan aku dari anakku sendiri?

"Jalankan mobilnya dengan cepat! Aku ingin segera sampai kesana!!" perintah Mr Campbell dengan berapi-api. Bertus melihat perubahan sikap atasannya. Semakin yakin dia kalau Briant adalah putra kandung pria di sampingnya. Dan mobil itupun melesat semakin cepat dari sebelumnya.

××××××××

Luna sedang ada janji temu dengan seorang klien saat seseorang tiba-tiba membuka pintu ruangannya dengan paksa. Dua pasang mata yang ada di ruangan itupun menoleh seketika ke ambang pintu. Disana sudah berdiri sekretaris Luna yang tampak sedang menghalangi jalan sementara di belakangnya seorang wanita lain mencoba menerobos masuk.

"Maaf Nona, aku sudah melarang nona ini masuk. Tapi dia tidak mau mendengar." Ashley mencoba menjelaskan dengan suara sedikit gemetar.

Luna menatap tenang ke arah perempuan yang ada di belakang sekretarisnya.

"Tidak apa-apa, Ashley. Kau boleh pergi."

Ashley sedikit terkejut karena sang atasan justru tidak memarahinya. Padahal sebelumnya dia takut kalau sampai pekerjaannya di perusahaan itu terancam hanya karena tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik.

Ashley pun akhirnya menyingkir dari tempat itu. Kini Luna beralih pada kliennya kembali. "Maaf Mr Han, mungkin pembicaraan kita harus kita tunda untuk sementara ini."

Relasi tersebut seperti mengerti apa maksud Luna. Saat ini ada orang yang lebih penting yang harus di temuinya. Dan dia tidak keberatan mengenai hal itu. "Baiklah Mrs Campbell, kita akan membicarakan ini lagi nanti."

"Lavince. Nama saya sudah berubah," ujar Luna membenarkan.

"Oh...maaf, maaf. Saya lupa kalau anda sudah menikah." Pria itu tertawa geli melihat kesalahannya sendiri. Luna ikut tersenyum mendengar itu.

"Saya akan menghubungi anda lagi Mr."

"Baiklah. Kalau begitu, saya permisi dulu. Selamat siang."

"Selamat siang."

Mr Han kemudian berlalu dari ruangan Luna. Dan kini pandangan wanita itu beralih pada sosok tamu tak di undang tadi. 

"Luna...aku...." belum sempat wanita itu melanjutkan kalimatnya, Luna memotong cepat.

You are Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang