Namaku Alpha, usiaku 17 tahun dan aku tinggal di Bandung.
Cerita ini berawal ketika aku sendirian dirumah, sementara semua keluargaku sedang liburan di Bali. Alasan aku tidak ikut karena liburan di pantai sangat membosankan, apalagi aku sudah berkali-kali bertolak ke Bali. Akhirnya aku hanya sendirian dirumah dan tidak melakukan banyak aktivitas, hanya sekedar menonton tv dan bermain play stasion.
Saat itu jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Aku sedang berbaring sambil menonton salah satu acara Televisi. Tiba-tiba ada suara "kruk..kruk.." seperti suara kuku yang sedang mencakar lemari dilantai 2. Suaranya cukup lama, sekitar satu menitan. Aku tak banyak berfikir macam-macam karena kufikir si Umin (kucing peliharaan kakakku) yang suka mencakarkan kukunya ke lemari.
Karena aku mulai mengantuk, akhirnya aku mematikan TV dan beranjak pergi ke kamar untuk tidur. Saat membuka pintu kamar, aku terkejut karena si Umin dengan nikmatnya sedang tidur diatas celana jeans hitam yg kulipat tadi siang dan disimpan diatas kasur. Sontak aku langsung membangunkan si Umin dengan paksa karena takut celana jeans hitamku banyak bulu kucingnya.
Jika Umin tidur dikamarku dan pintu kamarku dalam keadaan tertutup, berarti suara cakaran dilantai 2 bukan cakaran si Umin. Bulu kundukku sedikit merinding tapi kuberanikan diri untuk naik kelantai 2 sambil ingin mengambil lakban untuk menghilangkan bulu si Umin dicelanaku.
Aku berjalan menuju tangga, setiap kakiku melangkah ditiap anak tangga, semakin bertambah pula ketakutanku. Aku berusaha berjalan pelan dan mengendap ngendap, mungkin saja itu maling. Sampai di anak tangga paling atas, semua area lantai 2 rumahku terlihat jelas dan tidak ada apa-apa. Aku mulai lega, langsung saja aku berjalan menuju rak kecil tempat penyimpanan lakban.
Saat lakban sudah ditanganku, kuputuskan untuk kembali kebawah lagi. Belum juga menuju tangga, tiba-tiba mataku tertuju pada lemari besar yang suka dicakar si Umin. Betapa terkejut nya aku saat kulihat cakaran dilemari tersebut sangat besar dan berwarna hitam. Biasanya cakaran si Umin tak menimbulkan bekas dilemari. Lalu aku berjalan mendekati lemari tersebut dengan bulu kundukku yang merinding.
Kuperhatikan dengan teliti, ternyata ini memang bekas cakaran manusia dan ada 10 bekas cakaran dengan posisi 5 cakaran sedikit menjauhi 5 cakaran yang lain. Baru saja tadi sore aku membuka lemari ini dan tidak ada cakaran hitam dipintu lemari tersebut. Ketakutanku semakin menjadi-jadi, aku langsung membayangkan mungkin ada hantu yang mencakarkan kukunya dilemari tersebut ketika aku sedang menonton TV.
Dengan jantung berdebar-debar aku berlari kencang turun kebawah dan menuju kamarku lalu kututup pintunya dengan keras. Langsung saja aku berbaring di kasurku dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh dan kepalaku. Perlahan-lahan aku mulai tertidur.
Sekitar jam 1 malam aku terbangun karena perutku terasa mules. Sial, aku terus mengumpat dalam hati. Kenapa harus mules disaat lagi ketakutan seperti ini. Aku mencoba menahan perutku agar tidak pergi ke kamar mandi. Semakin lama semakin ditahan, aku sudah tidak kuat menahan lagi. Sepertinya sudah diujung dan mau keluar.
Dengan memberanikan diri, aku pergi ke kamar mandi sambil berjalan pelan-pelan karena kalau berlari takut keluar dicelana karena posisinya sudah sangat diujung. Ketakutanku perlahan menghilang dikalahkan rasa mulesku. Saat aku masuk kamar mandi, ternyata ada poop si Umin berserakan dilantai WC. Benar-benar menjijikan dan sangat bau. Saat aku mau membersihkan, ternyata air di bak mandi kosong. Tidak lucu jika aku harus menunggu air sampai penuh sambil BAB dan melihat poopnya si Umin yang berserakan. Dengan terpaksa aku harus pergi ke kamar mandi di lantai 2 dan berjalan perlahan seperti tadi.
Sesampainya diatas, aku mencoba memalingkan wajahku agar tidak melihat lemari besar itu. Saat posisiku sudah dekat dipintu kamar mandi. Tiba-tiba terdengar seperti suara air yang diciplakan dengan tangan. Rasa takutku mulai datang lagi, bulu kundukku kembali berdiri dan jantungku berdebar sangat kencang. Semakin lama, suara ciplakan air tersebut semakin kencang. Aku berniat untuk kembali ke kamar saja, tapi mulesku sudah tak dapat kutahan lagi.
Dengan keringat dingin memabasahi keningku, aku benar-benar memberanikan diri untuk membuka kamar mandi tersebut. Betapa terkejut nya aku saat kulihat didalam kamar mandi, ada sesosok perempuan berbaju putih kotor dengan rambut panjang gimbal sedang menjilati pembalut wanita. Mahluk itu melihat kearahku dengan wajah menakutkan. Banyak sekali nanah diwajahnya dengan selaput matanya yang hitam. Aku benar-benar terkejut, yang awalnya aku melihat mahluk tersebut di film dan gambar horror, sekarang aku benar-benar melihatnya tepat dihadapanku.
Tanpa fikir panjang aku langsung tancap gas berlari sekencang mungkin menuju kamarku dan mengunci rapat-rapat pintu kamar. Langsung saja aku berbaring dikasur dan kembali menutup seluruh badan dan kepalaku dengan selimut. Rasa mules yang sudah diujung tiba-tiba sudah tidak terasa lagi. Detak jantungku berdebar lebih kencang dari biasanya. Aku membayangkan jika mahluk itu mengikutiku dan berbaring disampingku. Dengan terbata-bata aku membaca surat-surat pendek dengan maksud agar mahluk buruk rupa itu pergi dari rumahku.
Ternyata dugaanku benar, tiba-tiba terdengar suara wanita cekikikan didepan kamarku. Suaranya begitu mengerikan yang membuatku semakin ketakutan. Kukeraskan bacaan surat pendekku agar mahluk itu kepanasan dan pergi. Lama kelamaan suara mengerikan itu berhenti.
Aku masih diposisi yang sama dan tak bisa tidur sampai adzan subuh berkumandang. Perasaanku mulai tenang, lalu aku membuka selimutku dan melihat jam. Sudah pukul 5, aku langsung mengambil HP ku dan menelpon ayah, lalu kuceritakan kejadian menakutkan semalam. Ayah tak percaya padaku dan berkata mungkin aku hanya bermimpi.
Sambil menelpon, ayah seperti sedang tertawa-tawa mendengar ceritaku dan me- lound speak telponku agar didengar semua keluargaku. Tiba-tiba dengan suara keras, kakak perempuanku berkata kalau dia lupa membuang bekas pembalutnya dikamar mandi atas. Suasana menjadi hening dan ayah langsung menutup telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Hantu Seram
HorrorPernahkah kamu mengalami hal mistis? Ada mahluk yang sedang mengintaimu ketika kau sendirian, tapi kau tak melihatnya dan tak peduli. Beberapa cerita mengerikan ini akan membuatmu gila. Kuharap kalian tidak membacanya atau kalian akan mengalam...