Undefeated Anti Hero 2: Do what you want..

27 5 0
                                    

"Yahoo .. Faiz-zal, Bagaimana kabar mu ?? Apa luka mu sudah sembuh ??" [Alfia]
"Kenapa kau sok perhatian padaku hah ??" [Faiz]
"Faiz ... Kamu kenal sama Alfia ??" [Avina]
"Dia ... sejenis dari Utusan Gereja" [Faiz]
"... (Sama seperti Michael) Hee~ begitu ya ... Berarti kamu ketemu dia pas saat di Bali ??" [Aeria]
"Iya ... Begitu lah." [Faiz]
"jadi, Bagaimana dengan luka mu ?? Apa kamu sudah baikan ??" [Alfia]
"Bisakah kau tak usah mengkhawatir kan diriku seperti itu ??" [Faiz]
"Baiklah .. Kuanggap kamu sudah gak apa-apa ..." [Alfia]
"Sedari awal jika aku terluka.. Aku tak akan berangkat ke sekolah.." [Faiz]
"Baiklah... dan diantara mereka berdua ini *Menunjuk ke Aeria dan Avina* Yang mana Pacar mu ??" [Alfia]
"Aeria ..." [Faiz]
"Hoho ... Aeria Melchelist ya ..." [Alfia]
".. ?????" [Aeria]
"Btw Faiz .. Apa lu bisa bikin 17 + 1 Kostum buat festival ??" [Riki]
"Bisa sih, Cuman itu kalo 3-4 set perhari... " [Faiz]
"Hmmm ..." [Riki]
"Butuh bantuan ??" [Elga]
 "Gak usah makasih" [Faiz]

_Setelah pulang sekolah ....
"Hoaam ... habis ini harus mengambil pesanan yah ..." [Faiz]
"Pesanan apa ??" [Aeria]

"Kain buat kostum." [Faiz]

"Hoo~" [Aeria]
"Tapi tetap saja aku harus mengantar kan mu pulang sebelum mengambil nya sih." [Faiz]
"Kenapa ?? Bukan nya aku bisa ikut ??" [Aeria]
"Gak gak gak .. Kalau ada cewe yang ikut ntar dia ... Yaa Gitu lah." [Faiz]
".... DIA COWO APA CEWE ???" [Aeria]
"Aeria ... Sudah kubilang untuk tidak berteriak di dekat telinga ku ... Dia cowo yang kesepian bersama dengan rekan kerja nya ...." [Faiz]
"Hoo~ cowo yah ...." [Aeria] 
Terlihat Aeria sedikit merasa lega setelah tahu kalau mereka itu hanya teman cowo.
"Selain itu ... Berapa harga kain nya ??" [Aeria]
"100 ribu per-lembar" [Faiz]
"I-itu bukan nya terlalu murah ??" [Aeria]
"Itu lah teman ku dan itu 1 lembar cukup untuk membuat 1 pakaian atau celana." [Faiz]
"Hmmm .... Jadi 1 orang 200 ribu ya ... 18 x 2 = 36 ....... 3 Juta lebih ??????" [Aeria]
"Iya, dan Bayaran ku lebih dari itu.." [Faiz]
"Kamu tidak kaya, tidak juga miskin... Tapi masih ber-uang... " [Aeria]
"Apa itu salah ??" [Faiz]
"Sangat salah .. Toh juga kamu harus nya tidak punya rumah juga" [Aeria]
"Huuuh~ Kenapa para cewe itu selalu jahat soal kehidupan seseorang ?" [Faiz]
",.... Hmph....." [Aeria] 
Dia pun memeluk Faiz dengan kuat..
"Awww. awww..... aaaww. Sakit oy" [Faiz] 
"Hmmmpph....." [Aeria]
"..... Dasar cewe manja... AAAAAAwwww.." [Faiz]

_Setelah mengantar kan Aeria kembali Faiz pun pergi ke Pabrik kain yang sudah menjadi langganan nya untuk membeli kain.
"Met Siang .... John ?? Apa lu masih kerja ??" [Faiz]
"Siapa ?? .. Oh Faiz lu dateng buat ambil pesanan ??" [John]
"Yep ... 36 lembar dan sedikit sisa kain yang gak berbahaya untuk dipakai." [Faiz]
".... Ok dan berarti 3,600 Tanpa kembalian. Terima kasih sudah berlangganan." [John]
"Ok dan terima kasih sudah menyiapkan nya ... Aku permisi dulu.. Btw apa aku boleh minta tolong untuk membawa semua itu ke Mansion .. Ada seorang kenalan datang tanpa diundang sepertinya." [Faiz]
"huh ... Hai kau ... Bukan kah kau adalah si putih yang bersama dengan Michael dan junior nya ??" [Riyan] 
"F...a...i...zal ...???" [Alfia]
"... Kau ... Bisakah kita bicara ditempat lain ??" [Faiz]
"... *Melihat ke arah Alfia*.. Baiklah .. aku juga sudah tak tertarik pada Cewe ini .. Ayo ikut dengan ku ke tempat lain." [Riyan]
"John .. Hubungi Riki dan yang lain nya .. sekalian jaga si dia ini.." [Faiz] dia mengangkat Alfia dan memberikan nya ke John.
"Apa kau mau melakukan sesuatu yang berbahaya Lagi ??" [John]
"Enggak kayak nya.." [Faiz]
"Baiklah ... jangan kalah kalau saja dia melawan mu." [John]
Faiz pun menunjuk kan Jempol nya pada John dan pergi mengikuti Riyan..

_Di gudang yang tidak dipakai...
"Kau .. Apa kita pernah bertemu sebelum nya ?? Aku merasa seperti pernah bertemu dengan mu sebelum ini." [Riyan]
"entah lah .. aku pun juga tidak tahu." [Faiz]
"Kalau begitu apa kau adalah Salah satu utusan Gereja ??" [Riyan]
"maaf saja tapi aku adalah Babu negara ...." [Faiz]
"Hoo .. dan seperti nya kau tak akan membuat ku bosan untuk beberapa jam .. ini.." [Riyan]
"maaf saja, tapi aku bukan homo. ... woooo...." [Faiz] dia menghindari pisau Riyan yang melayang ke arah nya dan menangkap nya.
"Aku juga bukan homo... dan aku pikir aku harus membunuh mu." [Riyan]
"hadeeeh ..... Aku benci untuk mendapatkan masalah berturut-turut..." [Faiz]
"<Slayer : Cut Down ...> Semoga saja kau bisa melawan balik ... hyaaaaaaaa...." [Riyan]
"<Re : Counter Attack> ...." [Faiz] 
*Craaacckkk sclasssshh crakkkkkkk....* Faiz menahan serangan Riyan dan melukai nya balik.
"Tak kusangka kau bisa ..." [Riyan]
"Bisa apa ??" [Faiz]
"Apa kau adalah Reaper ??" [Riyan]
"Maaf .. tapi apa itu ??" [Faiz]
"... Kau .... <Cursed art : The Black Reaper...>" [Riyan]
"oy  oy oy oy .... Itu bahaya ... Waooooohh" [Faiz] dia bersusah payah menghindari semua tebasan Riyan dan nyaris terkena tangan kiri nya.
"KAU ......." [Riyan]
"Wut ??,,,,,," [Faiz]
"SIALAN ... Jadi Kau masih hidup hah ?? ... FAIZAL ... tidak bukan kah nama aslimu adalah Gilbert, iya kan..." [Riyan]
"Hahaha .. sepertiya sudah ketahuan yah.. Yoh ... lama tak bertemu ..  The loser .. Black Reaper." [Faiz]
"Huh Jadi itu benar-benar kau ya ... Red Reaper" [Riyan]
"Jadi ayo kita bertarung lagi seperti dulu ... <Cursed Art : The Red Reaper...> Heeeeaaaaaaaaaaaaaa ...." [Faiz]
"Kau .... <Cursed Art : The Black Reaper>" [Riyan]
Mereka pun saling menyerang 1 sama lain hingga di dinding gudang terdapat banyak bekas goresan.
"Huh .... Kau masih saja kuat seperti biasa ya ... Riyan" [Faiz]
"Kau ... Masih saja Tangguh seperti yang dulu saat kita bertarung terakhir kali nya ya.." [Riyan]
".... Cukup dengan basa-basi nya ... Apa tujuan mu pergi ke sini ??" [Faiz]
"Untuk mendapatkan Aeria ..." [Riyan]

Reality yang Hampir seperti Drama ....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang