Berita pagi itu mengejutkanmu. Kau terburu buru lari tanpa mandi, tanpa riasan, keluar rumah lantas meneriaki taksi yang baru saja pergi pagi pulang pagi.Aku mudah menemukanmu diantara tamu berbaju hitam, pekat dan menyekat hati dalam kerumunan ini.
Detik itu juga kau mulai sadar bahwa kehilangan baru saja menghampirimu.
Aku berada didepanmu, mencoba menyentuh wajahmu, semua hampa, namun aku tahu pipi hangatmu seketika berubah menjadi dingin dan basah oleh air mata.
Memelukmu dalam kekosonganku, berbisik semua akan baik baik saja.
Kau tak merasakannya, aku hanya berbohong pada hadirin disini.
Sejak awal aku telah pergi dari sini.