***
***
Taehyung. Berjalan dengan gontai menyusuri jalan entah kemana tujuan yang akan ia sambangi. Ia hanya berjalan tanpa arah sembari memikirkan pertengkarannya dengan Yoongi. Taehyung masih tak habis pikir dengan orang-orang di sekitarnya yang ternyata penuh dengan tipu daya. Ia masih sakit hati kala ia tahu bahwa Yoongi ataupun Changwook selama ini bertingkah layaknya superhero dalam hidupnya, nyatanya mereka tak lebih dari seorang aktor ulung yang berhasil memperdayanya.
Ia masih ingat dengan jelas isi dokumen yang tak sengaja ia baca di kamar Yoongi. Ya, dokumen itu berisi biodata lengkap dirinya serta perintah pencarian dirinya oleh Changwook pada Yoongi.
Ia tak mengerti. Jadi selama ini semuanya sudah direncanakan? Semuanya dari awal ia bertemu Yoongi sampai sekarang?
Ia, Taehyung benar-benar tak menyangka. Ia tak pernah curiga sedikit pun dengan Yoongi ataupun Changwook. Selama ini mereka begitu baik pada Taehyung dan terlihat tulus. Dan ia baru tahu jika selama ini ada orang yang mengincarnya. Tapi apakah Yoongi dan Changwook termasuk ke dalam orang-orang yang memburunya itu? Untuk itu mereka berpura-pura baik dan menampung Taehyung yang suatu saat nanti akan mereka manfaatkan?
Taehyung benar-benar belum bisa menerima semua informasi tentang dirinya sendiri sekarang. Ia bahkan juga baru tahu jika ada dua benda yang sepertinya penting di tubuhnya sampai-sampai ada orang yang sengaja memburunya. Bahkan tak hanya dua, tapi hampir seluruh bagian tubuhnya pun ia rasa menjadi sasaran mereka.
Mulai dari darah, kulit, mata, sampai tulangnya pun ia rasa sudah menjadi barang yang dengan seenaknya diincar banyak orang.
Kini Taehyung tak tahu harus bagaimana dan percaya dengan siapa. Ia hanya terus berjalan dan berjalan sampai ia tak sadar jika langkah kakinya membawanya jauh sampai ke sungai Han. Di sana Taehyung pun segera mendudukkan dirinya di bangku yang tersedia. Entah kebetulan atau tidak, di sekitar Taehyung sangat sepi sampai tidak ada orang yang berlalu lalang. Dan hal itu Taehyung manfaatkan untuk melepas kefrustasiannya dalam bentuk tangisan sampai puas tanpa seorang pun mengetahuinya.
Ia tidak mengerti. Ia tidak paham. Apa semua yang ada dihidupnya sudah diatur sebelumnya? Yoongi, Changwook, lalu siapa lagi?! Kakaknya? Seokjin dan Jimin? Sepupu, paman, atau bibinya? Atau bahkan orang tuanya? Atau jangan bilang Jungkook juga? Molla! Ia tak tahu!
Taehyung pun kembali mengingat pertengakarannya dengan Yoongi tadi. Ia merasa bersalah telah membentak Yoongi, namun ia juga kecewa dibuatnya.
Flashback
"Yak! Jungkook jangan menggangguku dulu! Aku sedang sibuk, mainnya nanti saja, oke."
"Ugh~ tapi Kookie ingin main dengan paman! Paman ajari main ini!"
Mendesah frustasi, Yoongi pun memanggil Taehyung yang masih berkutat di dapur rumah mereka.
"Taeee! Kau sedang apa di dapur? Kemari dan ajak Jungkook main! Aku sedang sibuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER [KTH.JJK Family/Brothership]
FanfictionH-I-A-T-U-S Story by dannica Cover by dannica ----- Kata orang kesialan kita bisa menjadi harapan baru bagi orang lain. Benarkah? Bagaimana denganku yang bertemu dengannya? Kesialankah atau sebuah anugerah? Just give me the ANSWER...