Jungkook POV.
"Noona" Jungkook memandang sedih bingkai foto Jiyeon yang tengah tersenyum ke arah kamera.
"Aku ingin bertemu denganmu serta anak kita" Jungkook mengelus serta meneteskan air matanya kembali.
Tangannya yang kembali terpasang selang infus itu pun bergetar di iringi suara isak tangisnya yang keluar namun tertahan di tenggorokannya.
Jungkook merindukan istrinya, ia merindukan omelan, tawa, elusan tangannya, suara miliknya, senyuman miliknya bahkan pelukan hangat milik istrinya. Ia merindukan semua yang ada pada diri istrinya."Kapan kau kembali padaku noona, aku mencintaimu" Jungkook semakin mengeratkan pelukannya terhadap bingkai foto Jiyeon menganggap itu adalah Jiyeon yang sedang ia peluk.
"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu karena itu maafkan aku noona. Aku akan menebus semua kesalahan ku padamu asalkan kau mau kembali lagi padaku. Aku mencintaimu" tangis Jungkook semakin menjadi.
Jungkook end
Di luar kamar nyonya Jeon beserta beberapa temannya dapat mendengar semua apa yang dikatakan Jungkook tadi. Mereka juga merasa sedih dan iba melihat Jungkook terpuruk begitu dalam karena Jiyeon. Sahabat macam apa mereka yang tidak bisa berbuat apa-apa disaat sahabatnya terpuruk seperti itu. Mereka hanya terdiam dan menyaksikan temannya yang terpuruk dan menyiksa dirinya sendiri.
"Kemarin aku bertemu Jiyeon" mulai Yoongi.
Mereka memutar kepala mereka termasuk nyonya Jeon juga. Berharap mendengar penjelasan nya lebih lanjut lagi.
"Apa! Dimana hyung?" seru Taehyung dan Namjoon bersama.
"Pelan kan suaramu bodoh!" dengus Hoseok.
"Dimana Yoongi-ya. Dimana kau melihat Jiyeon?" nyonya Jeon berseru dan memandang lekat wajah Yoongi berharap ia mau menceritakan semuanya pasal Jiyeon.
"Tidak disini ahjjuma. Kita ke ruang tamu saja dan aku akan menceritakan semuanya disana" Yoongi memandang pintu kamar Jungkook yang tertutup berharap Jungkook tidak mendengar pembicaraan mereka.
"Baiklah, kajja"
Yoongi mengangguk dan mempersilakan nyonya Jeon berjalan terlebih dulu di depan lalu mereka akan mengikutinya dari belakang.
.
.
.
.
"Ceritakan semuanya pada Imo, Yoon" pinta nyonya Jeon memegang tangannya.
Yoongi sekilas melihat wajah ibu dari Jungkook yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri lalu berbalik melihat tangannya yang di pegang erat. Tak lama kemudian ia tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah, demi Jungkook" senyum Yoongi terpancar meskipun sebentar.
"Kemarin saat aku sedang jalan-jalan aku tidak sengaja melewati kedai es krim yang biasa ku lalui saat merasa penat di kantor. Saat itu kebetulan aku sedang jalan kaki dan tiba-tiba saja aku melihat seorang wanita keluar dari kedai itu bersama seorang anak kecil. Ku pikir itu bukan Jiyeon, tapi saat ku perhatikan lagi dan menghampirinya ternyata itu memang benar Jiyeon. Aku sedikit terkejut mengetahui Jiyeon sudah melahirkan dan membesarkan putranya sendirian. Sekarang putranya sudah berusia lima tahun itu yang ku tau" jelas Yoongi menceritakan.
"Yoongi-ya, apa kau tau dimana Jiyeon tinggal?" nyonya Jeon berharap Yoongi tau.
Yoongi menggelengkan kepalanya.
"Mian, ahjjuma. Aku tidak tau, aku lupa bertanya pada Jiyeon waktu itu" ia menyesali kenapa ia lupa bertanya alamat dimana Jiyeon tinggal waktu itu. Bodoh sekali kau Yoon batin Yoongi merutuki dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crying Season 2 [ I'm Fine ] END ✔
FanfictionBetapa terlukanya hatiku karena dirimu, betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan sungguh keterlaluan kepadaku bahkan disaat kau tau aku sedang mengandung anakmu yang baru beberapa bulan tumbuh di rahim...