Sekuntum dahlia jingga
ku selit di telinga
senja menjadi saksi kita.
Kata demi kata
ku susun di bibir
ragu meluncur jauh
ku hanyut di belaianmu.
Biar sinar hilang di hujung senja
biar kita sendiri diulit manja
biar burung terbang menuju sana
biar kita pegang sesama kita;
sentuhan ini lama ku damba.
Sekuntum dahlia jingga
mewangi di udara
untuk kamu jauh di sana.
Sekuntum dahlia jingga
ku selit di telinga
senja menjadi saksi kita.

YOU ARE READING
Sejarah Dari Mata Pengalah
PoetryKumpulan puisi dan prosa tulisan M. Firdaus Kamaluddin.