Kau kucabik dalam aksara, kubunuh dalam tiap rima. Namun kau takkan pernah mati di sana, karena tepat setelah titik, kau kuhidupkan kembali bersama kapital frasa. Tenanglah, Sayang. Kita kekal dalam fana, kita abadi dalam sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Luka
PoetryKarena kamu adalah kesalahan yang aku perjuangkan, sementara aku adalah kebodohan yang kau tertawakan.
Kutipan 4
Kau kucabik dalam aksara, kubunuh dalam tiap rima. Namun kau takkan pernah mati di sana, karena tepat setelah titik, kau kuhidupkan kembali bersama kapital frasa. Tenanglah, Sayang. Kita kekal dalam fana, kita abadi dalam sementara.