Part 14

2.3K 241 39
                                    

Jaehyun membuka matanya perlahan, ia berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra pengelihatannya.

"Eunghh," lenguhnya pelan.

"Sudah bangun bocah sok jagoan?" Tanya Taeyong dengan nada sinis.

Jaehyun hanya diam dan mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan.

"Ini bukan kamarku," batinnya sambil menatap Taeyong dengan ekspresi bingung.

Namja berdimple itu berusaha bangkit dari tempat tidurnya, tetapi kepalanya tidak bisa diajak kompromi.

"Agrhh," erangnya pelan sambil memegangi kepalanya.

"Setelah lama tidak bertemu ternyata aku mendapat fakta baru kau adalah namja kekanakan,bodoh, sok jagoan dan sok kuat," Taeyong hanya bersedekap dada sambil melihat ke arah adiknya.

Jaehyun tetap diam seakan membisu, ia terus mencoba bangkit dari tempat tidurnya. Setelah ia dapat berdiri, ia berusaha berjalan dengan langkah gontainya. Sedangkan Taeyong ia hanya terus memperhatikan Jaehyun yang sedang berjalan kearah tangga.

Satu anak tangga berhasil di lewati, dua anak tangga juga berhasil di lewati, sampai dilangkah ketiganya matanya terasa berat dan tubuhnya lemas. Karena merasa ada yang tidak wajar perlahan Taeyong mendekat ke arah adiknya, dan benar saja tak butuh waktu lama Jaehyun kehilangan kesadarannya. Untung saja Taeyong dengan sigap menangkap tubuh ringkih adiknya.

Taeyong sangat panik melihat kondisi Jaehyun, suhu tubuhnya turun drastis dan nafasnya pun sangat pelan hampir tidak bernafas. Tanpa berpikir dua kali ia segera membawa adiknya itu ke rumah sakit terdekat. Sesampainya dirumah sakit ia tidak berhenti merapalkan doa untuk adiknya yang berada didalam gendongannya. Setelah para suster mengambil alih dan memasukan namja berdimple itu kedalam UGD, Taeyong hanya mampu menatap nanar ke arah adiknnya.

Namja tampan itu kembali teringat dengan masa lalunya, dimana semuanya tidak serumit sekarang.

Flashback on

Terlihat lah dua anak kecil beparas tampan dan manis yang sedang bermain sepeda dan dua anak kecil lainnya sibuk bermain ayunan di taman yang berada tepat di sebelah mansion mewahnya.

Bruk...

Sepeda yang dikendarai salah satu anak kecil itu jatuh, jika kalian berpikir anak tersebut akan menangis kalian salah besar. Faktanya ia dengan santai memberdirikan sepedanya lagi, dan hanya menatap luka yang ada di lutut mungilnya. Sedangkan anak kecil satunya terlihat dengan sigap turun dari sepedanya, dan menghampiri adiknya.

"Jaehyunie appo (Sakit) ?" Tanya anak kecil yang berumur lebih tua.

"Tati hyunie beldalah yung(Kaki hyunie berdarah hyung)," ucapnya sambil mempoutkan bibir mungilnya.

"Ayo kita obati sebelum banyak bakteri jahat yang masuk," ucap Taeyong sambil mengacak gemas rambut Jaehyun.

Taeyong menggendong adiknya yang masih kecil lalu, mendudukannya diatas kursi yang berada tak jauh dari sana.

"Tunggu sebentar ya adiknya hyung. Hyung mau ngambil kotak obatnya dulu," ucap Taeyong yang hanya dibalas anggukan menggemaskan dari adiknya. Terkadang ia tidak mengerti mengapa adiknya yang sangat menggemaskan ini, tidak di inginkan oleh keluarganya.

Tak butuh waktu lama Taeyong kembali dengan membawa kotak obat di tangan mungilnya. Ia berlari mendekati adiknya seakan ia tidak mau adik manisnya ini menunggu terlalu lama. Dengan lembut ia mengobati luka yang terdapat pada lutut mungil adiknya. Sedangkan Jaehyun ia hanya menatapi hyungnya tanpa mengeluh sakit sekali pun.

[END]Bad Brother -LTY . JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang