BST

4.1K 509 140
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo






28stb18

"Honey hentikan!"

"Sampai kapan kau akan memukul makhluk tak bersalah itu?"

"Jimin, kalau kesal jangan lampiaskan kepada yg lain"

"Honey stop!"

Prank!!

"Aaarrrgggggghh!!! Aku benci sekali padanya tae! Hiks aku membencinya"

"Nde arraseo, stop. Hentikan kegaiatan gila mu"

Taehyung mengambil tongkat golf dari tangan jimin yg di gunakannya untuk memukul seekor tupai yg di tangkapnya di sekitar pekarangan rumah, jimin bukanlah seseorang yg keji mungkin perasaannya benar-benar dalam keadaan terpuruk dan kesalnya karena perasaan yg tumbuh untuk jungkook tak seharusnya ia tanamkan.

Taehyung menyuruh para pelayan untuk membereskan semua kekacauan yg di perbuat jimin, air mata bening milik mengalir deras, taehyung menghapus air mata tersebut lalu memeluk sahabat tersayangnya itu.

"Heii honey, lihat aku. Kalau kau sangat menyukainya bukan salah mu"

"Rasanya dadaku sangat sesak tae hiks, apa dia melakukan kejahatan selama hidupnya karena dendam pada appaku?"

"Kita belum tahu cerita yg sebenarnya honey"

"Tae... hiks bahkan Gguk Hyung membunuh eomma kandungnya sendiri tanpa rasa takut hiks, kejahatannya sangta besar"

"Ssstt... berhenti memikirkan hal-hal yg buruk. Pasti ia memiliki alasan di balik itu semua"

Jimin masih betah berlama-lama di pelukan taehyung, sementara di sudut ruangan yoongi hanya memperhatikan interasi kekasih dan sahabat itu, yoongi juga sedikitnya merasa bersalah karena mengungkap semua kejahatan Jung Gguk.

Meskipun taehyung menenangkan perasaan yoongi dengan mengatakan apa yg yoongi lakukan adalah benar tapi ia juga di landa kegalauan. Yoongi masih menyimpan satu rahasia besar yg di lakukan Jung Gguk dan ia tak berani untuk mengatakan hal tersebut kepada siapapun.

Setelah jimin sedikit tenang, taehyung duduk di sebelah yoongi lalu menepuk pundak kekasihnya lembut sambil menyunggingkan senyum kotaknya yg sangat ciri khas.

"Kenapa kau gelisah sayang?"

"Tae... apa jimin akan baik-baik saja?"

"Jimin namja yg kuat, jika ia tak sanggup maka jimin akan mencariku untuk bersandar"

"Kuharap kau bisa menjaga jimin, mungkin beberapa hari ini aku akan pergi dulu tae"

"Mwo?? Kemana sayang??"

"Yaah hanya menenangkan diri, mungkin jimin jugq membutuhkan itu tae, ajaklah dia pergi kesuatu tempat. Itu bisa membantu perasaannya yg kian gelisah"

"Sayang kau tak akan meninggalkanku? Berjanjilah"

"Tentu... kau tahu tae aku sangat menyayangimu meskipun jarang kuungkapkan"

[END] Blood, Sweat & Tears [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang