bagas berlari sekuat tenaga,sesekali melirik jam ditangan kirinya. angka sudah menunjukan pukul setengah delapan.
"gue telat njir"umpatnya,ia melihat seorang perempuan berdiri lesu memegang pagar depan. kakinya perlahan mendekati perempuan itu.
"lo telat juga?"tanya bagas pada siswi itu,tapi ia malah menengok lalu mengembalikan pandangan nya kedepan.
"mau masuk?"tanya bagas,tak ada jawaban. bagas langsung menarik tangan siswi itu dan menariknya paksa menuju pagar belakang.siswi itu kaget,dan hanya diam ketika bagas membawanya ke pagar belakang sekolah. ia menatap bagas saat bagas berjongkok.
"kamu mau ngapain?"tanya luna
"naik cepetan"ucap bagas,luna menggeleng
"nanti ketahuan"balas luna
"cepetan,mumpung sepi"kata bagas,luna memberanikan diri menaiki tubuh bagas,lalu bagas berdiri.
"lo turun pelan pelan,disana ada tangga kecil"ucap bagas,luna hanya mengangguk. ia turun pelan pelan dan berhasil. ia hanya berdiri dan diam melihat bagas naik dan turun dengan sangat mudah. dan ia yakin ini adalah jalan untuk bolos siswa disekolah ini.
"lari lewat kantin,cepet"ucap bagas lalu ia kembali berlari.***
aurel dan kinara sedang membujuk luna agar mau ke kantin. tidak,bukan nya luna tidak memiliki uang saku. ia punya,hanya saja katanya dikantin ramai. luna tidak terlalu suka keramaian.
"ayo dong lun,masa udh mau 3 tahun disini lo jarang ke kantin"ucap aurel,luna menurunkan novel di depan wajahnya.
"aku nitip roti dan teh kotak aja deh"ucap luna dan diangguki oleh aurel dan kinara. sedetik kemudian 2 teman nya itu sudah menghilang.kinara mengikat rambutnya yang panjang sebahu,tunggu. ia menyadari sesuatu. kalungnya hilang. luna menaruh novel itu dan berjongkok sapatahu kalungnya jatuh,ia mulai mencari. seingatnya ia tidak pernah melepaskan kalung itu. kalung itu,dari mendiang ibunya. rasanya luna ingin menangis sekarang juga.
luna ingat.
tadi pagi,ia memanjat pagar belakang. pasti terjatuh disana,ia harus kesana sekarang juga. tanpa pikir panjang luna berlari kearah pagar belakang. ia menatap sepanjang jalan itu. ia sampai berjongkok untuk mencari kalung itu. tapi nihil.
luna sudah tidak tahan,ia menetaskan air matanya.
"bu,kalungnya hilang. maafin luna"ucap luna sendu,luna sudah pasrah jika kalungnya hilang. ia menghembuskan nafasnya lalu berlalik badan. ia kaget saat ada tubuh besar berdiri di hadapan nya dan menyodorkan kalung miliknya. mata luna berbinar. ia menatap wajah orang yang ada dihadapan nya itu. ia kenal,orang ini adalah orang yang menolongnya tadi pagi."punya lo?"tanya bagas,luna mengangguk
"makasih"ucap luna mengambil kalung itu dari tangan bagas,belum sempat luna mengambil bagas sudah menarik tangannya hingga luna tidak bisa menjangkaunya.
"gue minta nomor lo,baru boleh lo ambil"ucap bagas tersenyum menang,luna memutar bola matanya.
"tapi itu kalung aku."ucap luna,bagas menggeleng."kan gue yang nemuin,gampang kok nomor lo doang"ucap bagas,luna menghembuskan nafasnya kasar.
"hp kamu"ucap luna.
"ha?"tanya bagas bingung.
"sini hp kamu" ucap luna lagi,bagas buru buru memberi handphone mahalnya. dan luna mengetikkan nomor telepon nya lalu mengembalikan lagi kepada bagas.
"kalung aku"ucap luna,bagas memberikan kalung itu pada luna dan luna langsung pergi begitu saja."ya allah,bidadari masih ada ya ternyata"
***
luna berlari ke kelasnya,sial. ternyata sudah masuk bel,ia masuk dan duduk disamping kinara dengan nafas yang tersengal sengal.
"dari mana?"tanya kinara
"toilet"balas luna. tak lama guru bidang studinya masuk dan mulai mengajar."oke anak anak jadi-"
"assalamualaikum"ucap seorang murid laki laki,luna yang tadinya memperhatikan bukunya tiba tiba menatap kedepan karena ia mengenali suara ini.
"waalaikumsalam,ada apa bagas?"tanya bu meri,laki laki itu tersenyum bersama 2 teman nya.
"bu saya disuruh pak selamet minjem spidol"ucap bagas,dahi bu meri,berkerut tanda bingung.
"kamu anak ips bagas,pak slamet itu guru bidang studi fisika"ucap bu meri berkacak pinggang.
"saya beneran-"
"kembali ke kelas kamu atau kamu saya adukan ke bu mita"potong bu meri lalu bagas dan 2 teman nya keluar. saat bagas berbalik,luna melihat bagas mengedipkan sebelah matanya."lun"panggil aurel dari belakang,luna menengok
"DEMI APA LO DIGUTUIN SAMA BAGAS LUNA!!"pekik aurel heboh,luna menaikan sebelah alisnya
"nama dia bagas?"ucap luna,aurel menepuk dahinya
"3 tahun lo kemana ajasih lun?"ucap aurel kesal
"aurel!jangan anak luna ngobrol,atau kamu mau keluar!"luna buru buru membalik badannya sebelum guru bahasa itu tambah marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be something's
De Todo"luna,munduran dikit dong!"teriak bagas,luna yang merasa namanya dipanggil hanya menengok lalu mundur satu langkah dari tempat berdirinya. "cakepnya kelewatan!"lanjutnya,membuat anak anak yang ada dilapangan tersebut bersorak.