Sebab, kutukan datang karena sesuatu yang tidak pernah kita hargai.Aku Pena, begini ceritaku...
****
Kamis, 19 Maret 2003
Tidak seperti biasanya, pagi hari ini. Saat kilauan cahaya mentari telah berhasil membangkitkan kelopak mata yang tadinya itu terlalu dini, dan kicauan ayam jago tetangga pun berhasil menggetarkan sepasang tempurung telinga yang tadinya itu terlalu tuli. Dengan segenap hati , aku bangun, lalu bernyanyi dengan merangkai seisi rumah bersama senandung kata yang kulantunkan secara manis, supaya hari ini tidak berasa amis.
"Penaaaa ... ! Mandi sekarang! Ada yang nungguin tuh didepan!"
"Haaa ... ? Siapa ma?"
"Jangan banyak tanya! mandi aja sana terus samperin dia!"
Argghhh entah kenapa aku heran, pagi buta begini masih ada juga yang mau datang, lagi enak-enaknya nyanyi juga hadeeeeeh.....
"Iya iya Pena mandiii...." ujarku kesal...
Setibanya di teras rumah, aku tersentak bahkan lebih kaget lagi....
"Hah ... ! Kamu Tomi? ngapain kok pagi banget? Gak biasa-biasanya..."
"Iya Pen ... lagi pengen ngajakin kamu jalan aja. Rindu mungkin?"
"Hmm aneh, mau kemana? masih terlalu pagi emang kamu ngak kerja?"
"Kan sekarang hari minggu ... kamu lupa? Ngeyel kamu ya..."
"Ohiya lupa maaf, hehe."
"Mau ngak?!"
"....." mikir keras
Sebenarnya aku ingin menolak ajakan dari Tomi. Bukan karena apa, Tomi sudah dua tahun mendekatiku. Hanya saja aku ngak pernah kasi sedikitpun tanda mengenai hati ke dia, takutnya, malah ngegantungin orang. Bukan cuma sama Tomi sih, itu juga berlaku sama cowo-cowo lain yang niatnya mau mendekat...
Tapi liat usahanya gitu jadi ngak tega juga buat nolakin ajakannya. Kasian udah capek-capek datang pagi gini, malah-malah pulang mendem rasa. Huh dilema, kali ini kuikutin aja deh kemauannya, pun bawa happy aja siapa tau malah dapet pahala, yakan? Hehe
"Iyadeh Tom, aku mau. Pengen cari angin segar juga, hehe."
"Okey, sana cepet ganti baju! Aku tungguin, yang cantik!"
"Heeeeh!!! Emang udah cantik tauk!" sok asik
"Haha ... dah, dah cepetan ganti bajunya! Dari tadi disini mulu, capek..."
"Mau jalan atau ngak?"
"Mau lah!"
"Ya harus rela nunggu! Namanya juga cewek!"
"Lah? Iya deh ngalah..." sambil ngelus dada
Selang 45 menit berlalu...
"Doaaaaar ... !!! Syudaah siyaaap!"
"Haah hufft ... ! Bikin kaget aja hadeh!"
"Hehe"
"Gila, lama banget sih?"
"Emang cewek aja yang mesti pandai nunggu? Cowok juga lah!"
"Hmm, sabaaaaaaaaar..." ngelus dada lagi
"Jadi, jalan gak nih?" tanyaku
"Jadilah masa enggak..."
Naik keatas motor....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembuh karena Mu
Short StorySemoga beserta semoga yang lainnya. Manusia-manusia yang sungkan untuk menghargai suatu kehadiran; segera dibukakan relung hatinya, juga disehatkan likuk pikuk pikirannya, supaya tidak Semu jadinya.