Friend's forever- Part 1

11 0 0
                                    

"baiklah anak" hari ini kita kedatangan murid baru,.. Ya.. toharu-kun silahkan masuk'  ujar pak yasa ketika ia baru saja datang saat bel tanda pelajaran pertama di mulai.

Aku menoleh sekilas kearah toharu itu. Menatapnya sesaat lalu sesegera mungkin memalingkan wajahku darinya. toharu. .. ikki..  benar, dia adalah ikki yang itu. Aku hanya menatapnya sekilas,tapi dampaknya begitu menyakitkan. Hatiku terasa terkoyak,teriris.. Begitu pedih. Aku berharap dia tidak duduk didekatku dan tidak pernah melihat ataupun berbicara padaku. Aku akan tetap hati" dan menjaga jarak darinya. Aku tidak mau merasakan sakit ini lagi,aku tak mau.. Aku tak mau berteman dengannya lagi. Dengan ikki...

"perkenalkan, namaku toharu ikki. Aku pindahan dari desa . Aku pindah kesini untuk tinggal bersama ibuku. Mohon bantuannya untuk 2 tahun kedepan' kata ikki dengan nada cerah.

Aku tak menoleh. Aku tak mau!.

Aku mendekap tanganku dengan kuat, menutup kepalaku dan berusaha untuk tidur. Aku tidak mau mendengarnya! Aku tak mau mendengar kata" yang keluar dari mulutnya.!

"baiklah, toharu-kun kau  bisa memilih tempat dudukmu, di belakang hiseya atau di depan maria?"

Gawat!

"emm bolehkah aku duduk dibelakang hiseya-kun pak? Aku lebih suka duduk di dekat jendela" ujar ikki tetap dengan nada cerah.

Musibah!

Keringat dingin mengalir deras di sekujur tubuhku. Aku semakin merapatkan tanganku,berusaha sekuat tenaga untuk tak melihatnya.

Terdengar ketukan langkah sepatu semakin mendekat kearahku, dingin merayap kesekujur tubuhku. Perutku serasa tak enak, dan semakin menjadi-jadi ketika suara itu terdengar dekat sekali dari telingaku.

"halo hiseya-kun, mulai hari ini aku adalah teman di belakangmu, mohon bantuannya ya" ujar ikki tetap dengan nada ramah dan cerah.

Aku diam.

Masih dengan posisiku, tetap menutup mataku sekeras apapun. Suasana menjadi  hening, karna aku tak kunjung bangun dari tidur palsuku. beberapa menit kemudian terdengar bisik" teman lain mulai bergunjing tentangku. Aku tak peduli, yang penting sekarang adalah aku tetap menjaga posisiku.

"hiseya-kun apa kau tak apa?" ujar ikki lagi.

Aku tetap diam.

"hiseya-kun! Ini sudah masuk jam pelajaran!! Harap kau segera bangun!" kali ini pak yasa yang meneriakiku. Tapi sakit yang kurasa tak mampu membangunkan aku dari teriakan pak yasa.

"huh.. Baiklah toharu-kun duduklah ditempatmu. Anak" sekarang buku pelajaran kalian.. Hmm toharu-kun kau lihat buku teman disebelahmu saja ya"

"pak joi hari ini tidak masuk, satu-satunya teman yang paling dekat dengan toharu-kun adalah hiseya!" ujar maria membela,

Dasar wanita sial! Jangan bawa namaku! Kau pikir aku tak mendengarmu hah?!.

Aku jengah.

Kreek!!

 aku tiba" bangun dan berdiri.

Semua mata tertuju padaku dan sontak saja mereka berteriak

"hiseya!!"

mereka terlalu lebay.

'hise--!"

"maaf apa boleh aku izin ke uks pak?"

"apa maksudmu hah?kau ingin melanjutkan tidurmu lagi disana hah?!"

"tentu saja tidak pak. Sedari tadi aku tidak tidur. Aku hanya menahan sakit di perutku. Maaf aku permisi." ujarku bergegas . Dan terpaksa melewati ikki yang ada di belakangku.

Aku terpaku sesaat. Menatap ikki dari dekat. Wajahnya tidak banyak berubah. Aku masih mengenal dia adalah ikki yang dulu. Ikki yang...

Ikki beradu pandang padaku.

Nyutt.

Tiba" keringat dingin menjalar ketubuhku, dan perutku semakin sakit. Dadaku sesak.

"argh!!". Aku limbung.

Braak!

Aku tepat menabrak lemari belakang.

Tidak! Aku harus bergegas! Ini terlalu sakit.

"Hiseyaa!!"

terdengar teriakan ikki bernada khawatir.

Aku harus cepat.

Aku berlari berusaha berlari sekuat tenaga tanpa memperdulikan suara pak yasa yg meneriakiku.

Cukup.

Cukup .. .. Ikki..

*Toharu Ikki°Hiseya Toru*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friend's forever- Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang