Dalam lara ia menunggu
Kembalinya hati yang duluSeokjin tidak tahu bagaimana cara otak Ken bekerja. Alasannya? Karena tidak akan ada satu makhlukpun yang akan berani mengerjai seorang dosen. Sekarang, Seokjin harus mencoreng nama Ken dari daftar 'makhluk'. Bagaimana tidak?! Ken dengan percaya diri berteriak seperti orang yang hendak diperkosa saat Professor Cho mendekat untuk menanyakan sesuatu. Yang Seokjin tidak habis pikir lagi adalah bagimana bisa dirinya, Kim Seokjin, dengan bodoh membela perbuatan Ken dengan menunjuk-nunjuk dan meneriaki Professor Cho layaknya beliau adalah seorang predator.
Mungkin Seokjin telah tertular kebodohan Ken...
Ah, Seokjin lupa, mereka sama-sama bodoh.
Namun sekarang, setelah mereka mendapat hukuman dari Professor Cho, Seokjin mempertanyakan lagi apa maksud dari eksistensinya di dunia ini. Kenapa Seokjin bisa sebodoh ini!!!
"Sudahlah tidak ada gunanya berlarut dalam samudra penyesalan, kau akan bertambah salty," ocehan Ken sukses membuat Seokjin mendaratkan sebuah buku ke kepala keras milik Ken. Ia terkadang melupakan keberingasan Professor Cho saat memberikan hukuman dan di sini mereka sekarang, di perpustakaan, membusuk merangkum materi, belum lagi keduanya akan mempresentasikan hasil mereka di depan kelas minggu depan. Kalau kalian belum lupa, Seokjin dan Ken masih memiliki tugas selain ini.
"Kau tahu, lama-lama aku bisa botak karena ulahmu. Apa kau memantraiku untuk melakukan tindakan bodoh?! Kenapa aku selalu mengikuti tingkah gila mu?!??!" Seokjin menggerakan tangannya heboh, melakukan gestur hiperbolis yang kadang mempertanyakan kewarasannya. Ia kemudian menatap Ken tajam, matanya memicing melihat Ken yang masih saja memasang senyum lebar. Seokjin perlahan mendekati Ken dan beberapa mili sekon selanjutnya Seokjin berhasil menjambak rambut Ken, membuat yang punya mengerang dan berteriak kaget sekaligus kesakitan.
"AKU BERSUMPAH AKU AKAN MEMBUNUHMU LEE FUCKING JAEHWAN!!! AAAAAAKKKKKHHHH"
"SEOKJIN SEOKJIN SEOKJIN HENTIKAN!!!! ARGH!!! HEI HEI!!! INI PERPUSTAKAAN!!! SEOKJIN LEPASKAN!!! ASTAGA AKU AKAN MEMOTONG USUS MU!!!!! KIM SEOKJIN!!!"
Kalian semua dapat menebak apa yang terjadi setelahnya. Kedua makhluk barbar tadi ditendang dari perpustakaan dengan tidak hormat. Ken masih mengusap kulit kepalanya yang terasa akan lepas dari tengkorak. Seokjin menatap tangan Ken yang masih setia mengusap.
"Apakah sesakit itu?" Seokjin menatap dengan pandangan datar, seakan memancarkan aura tidak peduli. Ia kemudian melihat Ken menganggukkan kepalanya. Seokjin menyeringai, "baguslah kau pantas mendapatkannya."
Ken melirik Seokjin dan mendecak kesal. Keduanya berjalan beriringan ke parkiran perpustakaan. Saat mereka telah menemukan letak motor milik Ken keduanya tiba-tiba berhenti. Ken menatap Seokjin dan Seokjin sendiri sudah mulai mengeluarkan keringat dingin. Apakah Ken tidak akan mengantarkannya pulang? Astaga, tapi ini sudah malam dan dia tidak akan berani kembali ke kamar sendirian.
"Hei!!"
Seokjin tersentak saat mendengar suara lantang Ken berada di telinga kirinya. Seokjin secara reflek menutup kedua telinga dan menatap Ken kesal.
"Mau makan dulu? Sejak tadi kita belum makan apapun. Aku lapar," wajah Seokjin berseri mendengar tuturan Ken. Ia segera mengangguk dan menaiki motor Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO [Namjin]
FanfictionSeokjin merasa puas di kehidupan normalnya. Ia hanya anak kuliah biasa yang memiliki sedikit perbedaan. Tak masalah. Mungkin itu yang Seokjin dan temannya pikirkan, namun untuk 'mereka' Seokjin adalah ancaman. Seokjin adalah anomali. Seokjin adalah...