You're an Angel

94 10 3
                                    


"Kookie, aku akan berjanji padamu bahwa aku akan terus bersamamu"

"Janji ?"

"Ya janji"

"Jangan pernah mengingkari janji itu ne hyung"

"Ya Kookie. Walaupun aku tidak bisa terus berada disampingmu, tapi aku janji aku akan terus berada bersama dengan dirimu"

.
.
.

Sinar mentari pagi mulai menampakkan wujudnya di ufuk timur, menampakkan rona terang saat pijaran bola panas itu merambah setiap belahan bumi. Cahayanya yang berwarna keemasan mulai merambah masuk melalui celah-celah jendela kamar bernuansa putih itu.

Seorang pria berkulit pucat yang tengah tertidur lelap disisi kanan ranjang berukuran king size itu mulai menggeliat pelan, merasa terusik oleh sinar mentari yang memasuki sela sela jendela kamarnya.

"Euuhgg.." lenguhnya pelan. Matanya mengerjap pelan sebelum akhirnya terbuka dan menampakkan iris berwarna coklat madunya. Dipandangi sekelilingnya, putih. Ya.. Ini adalah kamarnya. Kamar yang telah ditempatinya selama bertahun-tahun, kamar yang menyimpan banyak kenangan, kamar telah menjadi saksi bisu setiap erangan sakitnya.

.
.
.

"Aaarrrrghh.."

"Hyung kau di mana"

"Hyung sakit.."

"Hyung aku mohon hentikan rasa sakit ini"

"Hiks.. Hyung.. Hikss.."

.
.
.

Dengan gerakan pelan tangannya mulai meraih sebuah figura di atas nakas di samping tempat tidurnya. Ditatapnya foto yang terpasang rapi dalam figura tersebut.

Sepasang pria dan wanita paruh baya terlihat saling berpelukan sambil tersenyum menatap dua orang pria muda yang juga terlihat berpelukan dan tertawa. Didalam foto itu semuanya tampak sangat bahagia, tapi tidak untuk pria yang tengah menatap foto itu di tangannya. Tatapannya terlihat sendu, tersirat kesedihan dibalik iris coklat madunya itu.

"Hyung.." gumam pria itu pelan, diusapnya foto yang masih di tangannya itu dengan lembut.

Tes...

Tes...

Tes...

Tetesan bening itu telah turun. Pria itu menangis.

Saat itu juga di peluknya figura itu dengan erat. Tetesan air mata terus turun menelusuri setiap lekuk wajanya. Suara isakan telah memenuhi ruangan yang didominasi dengan warna putih ini.

Tak ada hentinya pria tampan ini menyembut 'hyung' itu disela-sela tangisnya.

Cklek !

"Kau sudah bangun sayang" terlihat seorang wanita paruh baya melangkahkan kakinya memasuki kamar pria muda yang masih setia dengan posisi berbaringnya dan jangan lupakan figura yang terus di peluknya dengan erat.

"Jungkookie.." gumam wanita paruh baya itu miris melihat air mata yang telah membasahi wajah pucat pria dihadapannya.

"Kau harus ingat bahwa kau masih dalam masa pemulihan. Jadi jangan terlalu banyak pikiran dulu sayang" dengan lembut wanita itu membelai pipi pria yang bestatus sebagai anaknya itu.

"Sudah sebulan berlalu dan kau masih saja seperti ini. Kau membuat ibu sedih sayang" lanjut wanita itu.

.
.
.

You're an AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang