Deselingi dengan senandung riangnya gadis itu melakukan aktivitas memasaknya dengan riang. Ia suka memasak karena well, sejak Ibunda tercintanya meninggalkan ia berdua dengan sang Ayah, memasak sendiri adalah sebuah kewajiban mutlak bagi dirinya. Dulu, ketika mendiang ayahnya akan berangkat untuk menarik penumpang di pagi hari ia tidak pernah absen untuk sekedar memasakkan nasi goreng sederhana untuk sang Ayah sebagi sarapan.Leva sudah bangun sejak jam 5 subuh tadi, sudah menjadi kebiasaan baginya untuk bangun sepagi itu. Selain untuk menunaikan kewajibannya untuk beribadah, rumahnya yang dulu berada dipinggir kota karena sewanya juga lebih murah dan jaraknya lumayan jauh dari sekolah tempat ia menimba ilmu, maka dari itu ia harus berangkat pagi supaya tidak terlambat. Namun, setelah diangkat sebagai anak di keluarga Achiless yang notabene-nya rumah keluarga ini berada di sebuah kompleks elit di tengah kota dan juga lumayan dekat dengan sekolahnya, ia jadi tidak punya alasan yang bagus untuk berangkat sekolah sepagi ini.
Maka dari itu, ia memutuskan untuk berkeliling rumah dan menemukan bi Mira, pekerja di rumah ini yang sedang bersiap untuk membuat sarapan untuk sang majikan. Dengan ide cemerlangnya Leva pun meminta kepada bi Mira bahwa ia saja yang memasak yang tentu saja langsung ditolak secara halus oleh bi Mira dan atas bujuk rayuan dan sedikit paksaan bi Mira pun merelakan tugasnya untuk dikerjakan oleh si cantik dan bi Mira sendiri lebih memilih pekerjaan lain untuk dilakukan.
“ Matcha buat Daddy, cappuccino buat kak Arga, jus buat Mommy dan susu buat Leva.” gumam Leva rendah.
“Leva kamu ngapain sayang ?” Tanya sang Nyonya Achilles yang baru saja memasuki ruang makan bersama dengan sang Tuan Achiless ketika Leva tengah menata masakannya di atas meja.“Pagi Mommy, Daddy juga pagi. Ini Leva lagi siapin sarapan buat kalian.” Sapa Leva dengan senyuman hangatnya kepada pasangan itu.
“ Princess, kan udah ada bi Mira. Besok-besok kamu nggak usah ya masak gini ? Nanti kamu repot sayang.” Kata sang Daddy dengan raut yang sangat amat tidak setuju dengan apa yang tengah Leva lakukan sekarang ini.
“No Dad, ini cuma masak doang Leva nggak repot kok, malahan Leva suka. Dulu Leva juga pasti masakin sarapan sebelum Ayah berangkat kerja.”
“ Sayang-”
“ Daddy please ? Cuma ini yang Leva bisa bikin di rumah, demi Tuhan bantu Mang Asep siram bunga aja aku nggak dikasih masa ? At least, biarin aku masak buat kalian setiap hari.” Kata Leva dengan tampang sememelas mungkin. Kerena demi Tuhan selama hampir satu minggu tinggal di rumah ini ia dilarang melakukan hal-hal sederhana yang dulu biasa ia lakukan, seperti membantu pelayan mencuci piring kotor contohnya atau bahkan menyiapkan susu hangat untuk dirinya sendiri di malam hari sebelum tidur. Semua sudah ada protokolnya, bahwa yang perlu ia tidak perlu melakukan apapun di rumah ini dan itu sangat bukan dirinya.
“ Ya sudah, cuma masak okay ? Nggak ada yang lain.” Kata sang Daddy akhirnya menyerah dengan kelakuan putri cantiknya ini.
“ Aye aye Captain.”
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVANA
Teen FictionTentang Levana Trisha Whitenny si cantik sederhana yang dengan beruntungnya diangkat sebagai anak dari keluarga Achiless dan Calvin Samuel Achazia si tampan yang entah kenapa tidak bisa untuk tidak tertarik kepada Leva sejak mereke pertama bertemu. ...